JAKARTA, KOMPAS.TV - Penambahan kasus harian positif Covid-19 di Indonesia kembali mencetak rekor baru pada Rabu (14/7/2021).
Tercatat, ada penambahan sebanyak 54.517 kasus baru, sehingga total seluruhnya mencapai 2.670.046 kasus.
Jumlah tersebut merupakan perhitungan total kasus sejak pertama kali Indonesia mengumumkan pasien pertamanya pada 2 Maret 2020.
Selain itu, berdasarkan data yang didapat dari laman covid19.go.id, sebanyak 17.762 orang dinyatakan sembuh dari Covid-19. Dengan demikian, total pasien sembuh kini berjumlah 2.157.363 orang.
Sementara itu, pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia bertambah sebanyak 991 orang.
Jadi, total keseluruhan warga Indonesia yang meninggal karena Covid-19 mencapai 69.210 orang.
Baca Juga: Update Corona 14 Juli: DKI Jakarta Catat 12.667 Kasus Baru Covid-19, Hampir 14% Ditemukan pada Anak
Diberitakan KompasTV sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, merespons anggapan bahwa vaksinasi membuat kasus positif Covid-19 di Indonesia terus melonjak.
Menurut Siti Nadia, meledaknya kasus positif Covid-19 di Indonesia setelah diberikan vaksin merupakan hal yang tidak benar.
Siti menegaskan, vaksinasi justru membuat lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia dapat ditekan.
“Justru kalau sudah banyak masyarakat yang divaksin kasus tidak ada lonjakan,” kata Nadia dikutip dari Kompas.com, Rabu (14/07/2021).
Baca Juga: Satgas Target Turunkan 10.000 Kasus Corona Per Hari
Menurut Nadia, lonjakan kasus yang terjadi saat ini merupakan imbas Indonesia yang tengah menghadapi pandemi dengan laju penularan sangat tinggi.
Selain itu, dia juga menjelaskan perihal warga yang telah menerima vaksin tetapi masih dapat terinfeksi Covid-19.
Menurut Siti, ada sejumlah faktor yang menyebabkan orang terinfeksi meski telah mendapatkan vaksinasi, seperti host, lingkungan, dan virus itu sendiri.
Baca Juga: Selain Tenaga Kesehatan, Politikus PPP Usul Wartawan Juga Divaksin Covid-19 Dosis Ketiga
Dengan demikian, peran vaksin dalam hal ini adalah untuk mencegah gejala infeksi Covid-19 yang lebih parah, sehingga dapat diminimalisir bukan sebagai anti Covid-19.
“Vaksin bekerja saat virus masuk ke tubuh kita. Dalam pertandingan bisa saja kita menjadi positif tetapi gejala dan tingkat keparahan tidak terjadi, itulah manfaat vaksin,” kata Nadia.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.