Pemkot Surakarta Jelaskan Penyebab Covid-19 Varian Delta Terdeteksi di Solo

JAKARTA, KOMPAS.TV - Virus Covid-19 varian Delta telah terdeteksi di beberapa daerah di Jawa Tengah, termasuk kota Solo. 

Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Surakarta Ahyani mengatakan, varian Delta masuk ke Solo diduga dari pasien tanpa gejala (OTG) dari Kudus yang di karantina di Asrama Haji Donohudan. 

"Kalau melihat analisis dari awal kan itu. Mulanya yang dari Kudus, dari kawasan pantura dititipkan di Donohudan," kata Ahyani dikutip dari ANTARA, Rabu (14/7/2021). 

Ahyani mengatakan pihaknya sudah memiliki kekhawatiran terkait penyebaran varian Delta jika OTG dari Kudus dititipkan ke Asrama Haji Donohudan.

Dia juga menyayangkan mengapa karantina tidak dilakukan di area daerah masing-masing. 

"Yang kami khawatirkan awal kan itu, kenapa harus dititipkan ke Donohudan, kenapa tidak di sana (tetap di Kudus) saja," ujar dia. 

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Ingatkan Daerah Luar Jawa Bersiap Antisipasi Lonjakan Kasus Varian Delta

Menurut penjelasannya, terdeteksinya varian Delta ini juga memicu kenaikan angka kasus Covid-19 di Kota Solo yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

Tak hanya itu, Ahyani menyebut kenaikan kasus juga disebabkan tingginya mobilitas masyarakat pascalebaran. 

Akibat dari kondisi tersebut, saat ini lonjakan kasus Covid-19 di Solo sudah dua kali lipat melampaui kenaikan kasus di bulan Januari.

Pihaknya mencatat pada bulan Januari rata-rata penambahan jumlah kasus setiap harinya di angka 50 kasus baru.

Sebagai upaya menekan laju penularan Covid-19 di Solo, Ahyani mengatakan pihaknya telah melakukan segala cara termasuk dengan mengoptimalkan waktu isolasi mandiri.

"Kalau biasanya di daerah lain kan meminta warga untuk isolasi selama sepuluh hari, di Solo kami perpanjang hingga 14 hari," jelasnya. 

Baca Juga: Tak Hanya di Kudus, Ganjar Sebut Varian Delta Sudah Ditemukan di Beberapa Wilayah Jateng

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan selain Kudus, beberapa wilayah di Jateng telah terdeteksi varian Delta. 

Dia menuturkan sejumlah daerah di Jateng sebelumnya telah mengirimkan sampel untuk uji whole genome sequencing.

“Hampir seluruh sampel kemarin yang kita kumpulkan dari beberapa kabupaten/ kota, ternyata hampir semuanya varian Delta,” kata Ganjar, dikutip dari laman Pemprov Jateng, Selasa (13/7/2021). 

Menurut penjelasannya, terdapat 106 sampel dari beberapa kabupaten/ kota yang dites genome sequencing. Dari jumlah itu, 95 sampel positif varian Delta.

Adapun daerah yang sampelnya menunjukkan varian Delta yakni Salatiga, Jepara, Grobogan, Magelang, Kota Magelang, Karanganyar, dan Solo. 

"Salatiga ada enam (sampel) yang dites, hasilnya lima (sampel) varian delta. Jepara ada tiga (sampel), semuanya varian delta. Grobogan dua sampel, semuanya varian delta," ucap Ganjar.

"Magelang dua sampel, dua-duanya varian delta. Koa Magelang dan Karanganyar masing-masing tiga sampel, semuanya varian delta. Dan terakhir Solo dengan 16 sampel, semuanya varian delta,” sambungnya.

Baca Juga: Varian Delta Sudah Ada di 8 Daerah Jateng, Ganjar Minta Masyarakat Jangan Turun ke Jalan