REYKJAVIK, KOMPAS.TV - Sebuah penelitian di Islandia berupa uji coba kerja selama empat hari dalam satu pekan menunjukkan hasil yang luar biasa.
Berlangsung antara tahun 2015 dan 2019, uji coba tersebut nyatanya berhasil menjaga performa para pekerja, meski jam kerja yang mereka punya lebih sedikit dengan tugas dan gaji yang sama dari biasanya.
Selain itu, dari penelitian tersebut diketahui pula bahwa banyak karyawan yang memilih jam kerja lebih pendek selama periode uji coba.
Melansir Kompas.com, MSenin (12/7/2021), Dewan Kota Reykjavík dan pemerintah nasional melibatkan lebih dari 2.500 pekerja dalam uji coba itu, yang setara dengan satu persen populasi pekerja di Islandia.
Baca Juga: Dianggap Pekerjaan Maskulin, Mahasiswi Jurnalistik Enggan Jadi Jurnalis
Berdasarkan laporan lembaga kajian dari Inggris, Autonomy, dan Asosiasi Demokrasi Berkelanjutan (Alda) di Islandia, banyak di antara peserta uji coba yang mengganti sistem kerja mereka.
Dari yang awalnya bekerja selama 40 jam untuk satu minggu menjadi 35 atau 36 jam saja per minggunya.
Melihat hasil dari uji coba tersebut, serikat pekerja setempat pun kini mulai mempertimbangkan dan merundingkan kembali pola kerja di Islandia.
Hingga kini, data yang dihimpun para peneliti menyebutkan, sudah ada sekitar 86 persen pekerja Islandia yang telah pindah jam kerja menjadi lebih pendek dengan upah tetap.
Baca Juga: TikTok Resume, Fitur Melamar Pekerjaan Pakai Video
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.