SEMARANG, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengaku telah melihat penurunan kasus Covid-19 di daerahnya berkat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Menurut Ganjar, capaian tersebut juga tak lepas dari kerja keras pihaknya yang senantiasa berupaya menurunkan angka kasus Covid-19 di Jateng.
"Kami sudah membuat satu prediksi, kalau kami diam saja kemungkinan kasus akan bertambah terus sampai dengan kira-kira tanggal 20 (Juli 2021) nanti," jelas Ganjar, dikutip dari Kompas.com, Senin (12/7/2021).
"(Jumlah kasus) bisa mencapai 6.117 dan itu membahayakan. Tapi kalau kami (melakukan) intervensi, bisa sampai 4.567 kasus (saja)" tambahnya.
Baca Juga: Cadangan Oksigen Jateng Hilang 60 ton, Ganjar Pranowo Langsung Turun Tangan
Selain itu, Ganjar juga sudah menyiapkan skenario terburuk apabila kasus Covid-19 di wilayahnya sulit dikendalikan.
"Kami siapkan skenario, jika kemudian (kasus Covid-19) naik sampai 6.117, maka kami mesti menyiapkan 171 ICU tambahan, 1.346 tempat tidur isolasi, dan 1.101 tempat tidur isolasi terpusat," ujar Ganjar
"Itu kalau kemudian kami gagal mengendalikan. Jadi, bayangkan betapa pentingnya kemudian tempat tidur, tenaga kesehatan, dan oksigen," sambungnya.
Ganjar melanjutkan, upaya penambahan tenaga medis juga telah disiapkan dengan kebutuhan sekitar 1.270 orang.
"Tenaga kesehatan kira-kira 1.270-an, (dengan rincian) perawat 343 orang, dokter umum 39 orang, dokter spesialis 32 orang, dan nakes lain 856 orang," jelas Ganjar.
Baca Juga: Masih Banyak Warga Jateng Ngeyel Aturan PPKM Darurat, Ganjar Pranowo: Kasih Edukasi Harus Sabar
Lebih lanjut, Ganjar juga akan menyiapkan penambahan alat kesehatan dan obat-obatan, karena ketersediannya juga memegang peran penting dalam penanganan kasus Covid-19.
"Bahkan (saat ini) kami butuh 18.045 unit alat kesehatan, mulai dari oksigen, HFNC hepafilter, dan lainnya. Obat-obatan kira-kira 871.673 itu kami coba hitung seperti tablet dan injeksi," terang Ganjar.
Tak lupa, beberapa kebutuhan barang habis pakai untuk tenaga medis juga menjadi prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mengatasi kasus Covid-19.
"Tentu ada (penyiapan) barang-barang habis pakai kira-kira 260.565 buah, jadi kami breakdown pada beberapa peralatan yang ada," kata Ganjar.
Semua simulasi dan perkiraan yang telah dibuat, diharapkan Ganjar dapat diikuti seluruh kepala daerah yang ada di Jawa Tengah.
Melansir corona.jatengprov.go.id, hingga hari ini pukul 18.00 WIB, jumlah kasus aktif di Jawa Tengah tercatat sebanyak 26.909 orang, yang sembuh 249.287 orang, dan yang meninggal dunia 18.285 orang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.