JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia melalui PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI membuka pasar ekspor ke Meksiko melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU).
Sebagai proyek percontohan kerja sama itu, Indonesia akan mengekspor pupuk urea, pupuk batubara, arang batok kelapa, dan ragam rempah-rempah, yaitu kayu manis, pala, dan lada, sedangkan Meksiko menawarkan biji wijen dan minyak nabati kanola dan biji bunga matahari.
Direktur Utama PT PPI Nina Sulistyowati menyambut baik kerja sama perdagangan berskema imbal dagang bisnis untuk bisnis (MoU B-to-B) untuk mendorong ekspor.
“Kami selaku Badan Usaha Milik Negara turut mendukung inisiatif Kementerian Perdagangan atau Kemendag melalui kerja sama skema imbal dagang B-to-B, khususnya untuk meningkatkan ekspor nasional dan memulihkan ekonomi Indonesia," ujar Nina dalam siaran pers yang diterima, Minggu (4/7/2021).
Adapun penandatanganan tersebut difasilitasi Direktorat Fasilitasi Ekspor dan Impor Direktorat Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan Kedutaan Besar RI untuk Meksiko. Sementara dari Pemerintah Meksiko diwakili oleh Direktur Perdagangan Luar Negeri Lizzette Calderon.
Baca Juga: Terus Meningkat, Ekspor Jagung Sangrai Sumut ke Singapura Capai Rp 484 Juta
Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama PT PPI Nina Sulistyowati dan Direktur Cluster de l+D y TICs Myrhge del Carmen Spross Barcenas, Jumat (2/7/2021) malam. PT PPI akan bertindak sebagai badan pelaksana imbal dagang di Indonesia dan Cluster de l+D y TICs sebagai badan pelaksana imbal dagang di Meksiko.
Penandatanganan MoU ini menandai pertama kalinya kerja sama imbal dagang B-to-B antara Indonesia dan Meksiko. Pemerintah terus berupaya membuat terobosan baru dalam membuka peluang ekspor untuk membantu pemulihan perekonomian nasional.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana optimistis kerja sama ini menjadi tonggak peningkatan kerja sama perdagangan kedua negara di masa yang akan datang.
“Selain meningkatkan hubungan dan kerja sama perdagangan bilateral kedua negara, perjanjian ini dapat mendorong perdagangan dalam rantai nilai global (global value chain) dan membantu pemulihan ekonomi dunia dari pandemi Covid-19,” kata Wisnu.
Kementerian Perdagangan mencatat, total perdagangan nonmigas Indonesia-Meksiko pada 2020 mencapai 1,13 miliar dollar AS. Ekspor Indonesia ke Meksiko mencapai 861 juta dollar AS, sementara impor Indonesia dari Meksiko sebesar 269 juta dollar AS.
Pada Januari-April 2021, total perdagangan nonmigas kedua negara senilai 477 juta dollar AS. Dari nilai tersebut, total nilai ekspor Indonesia mencapai 381 juta dollar AS dan impor 96 juta dollar AS.
Sebagai informasi, komoditas ekspor unggulan Indonesia ke Meksiko pada tahun 2020 antara lain kendaraan dan bagiannya, mesin dan peralatan listrik, alas kaki, karet dan barang dari karet, serta pupuk.
Sedangkan, komoditas yang diimpor Indonesia dari Meksiko antara lain mesin dan peralatan listrik, mesin dan pesawat mekanik, kendaraan dan bagiannya, tembaga, serta perangkat optik.
Baca Juga: Ada PPKM Darurat Jelang Iduladha, Begini Inovasi Pedagang Hewan Kurban di Bantul
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.