MANILA, KOMPAS.TV - Pesawat C-130 angkatan udara Filipina yang kecelakaan di provinsi selatan Jolo pada Minggu 04 Juli 2021 adalah pesawat bantuan Amerika Serikat kepada Filipina yang diserahkan Februari lalu. Pesawat tersebut gagal mendarat karena kehilangan landasan pacu.
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana seperti dikutip Associated Press siang ini waktu Manila menyatakan, 17 personel militer tewas sementara sedikitnya 40 berhasil diselamatkan dari puing-puing yang terbakar, seperti laporan sebelumnya.
Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana mengatakan upaya penyelamatan masih berlangsung. Dia mengatakan pesawat itu saat jatuh membawa 92 penumpang di dalamnya, termasuk tiga pilot dan lima awak. Sisanya adalah personel militer.
Lockheed C-130 Hercules adalah salah satu dari dua pesawat bekas militer Amerika Serikat. Pesawat angkut militer itu diserahkan ke Filipina sebagai bagian dari bantuan militer tahun 2021.
Pesawat itu jatuh saat mendarat sesaat sebelum tengah hari Minggu di desa Bangkal di kota pegunungan Patikul di provinsi Sulu, kata Kepala Staf Militer Filipina Jenderal Cirilito Sobejana.
Pesawat itu mengangkut pasukan dari selatan kota Cagayan de Oro, kata Sobejana. Pasukan pemerintah telah memerangi gerilyawan Abu Sayyaf di provinsi Sulu yang berpenduduk mayoritas Muslim selama beberapa dekade.
Baca Juga: Pesawat Hercules C-130 AU Filipina Jatuh Setelah Gagal Lepas Landas di Sulu, 40 Tentara Selamat
Amerika Serikat mengirimkan pesawat angkut militer taktis bekas senilai 1,54 miliar peso Filipina atau setara 32,2 juta dollar AS kepada PAF Februari lalu melalui program hibah Pembiayaan Militer Asing untuk memperkuat kapasitas logistik militer Filipina untuk operasi dukungan militer dan sipil, termasuk bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana (HADR) dan distribusi perbekalan Covid-19.
C-130H Hercules punya kapasitas angkut maksimum 19.000 kilogram, dengan jangkauan terbang lebih dari 1.900 kilometer. Wing Angkutan Udara 220 di Pangkalan Udara Brigadir Jenderal Benito N. Ebuen di Cebu adalah pangkalan dari pesawat yang jatuh tersebut.
“C-130 adalah pesawat yang terbukti dan menunjukkan jangkauan dan kemampuannya untuk mengirimkan pasokan Covid-19 ke seluruh negeri selama setahun terakhir. Kami berharap pesawat tambahan ini akan terus menjadi pekerja keras yang mantap bagi Angkatan Udara Filipina di tahun-tahun mendatang,” kata US Charge de Affaires John Law dalam keterangannya seperti dilansir Kedutaan Besar AS di Filipina, 19 Februari 2021.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.