JAKARTA, KOMPAS TV - Sebanyak 33 pasien Covid-19 yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta meninggal dunia pada Sabtu (3/7/2021) karena stok oksigen di rumah sakit itu habis. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diminta untuk bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
"Pertama ini adalah tanggung jawab atau regulator dari Kemenkes, yang bertanggungjawab menggerakkan industri seperti ini. Apalagi ini, 3 Juli, Dirut dr RSUP Sardjito itu sudah memberikan surat terkait dengan kemampuan oksigen medis," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena kepada Kompas TV, Minggu (4/7/2021).
Menurut dia, peristiwa naas tersebut harus menjadi pelajaran berharga bagi Kemenkes agar ke depannya tak terulang kembali. Terlebih, RSUP Dr Sardjito itu merupakan rumah sakit rujukan Covid-19 nasional.
Baca Juga: MUI: Haram Menimbun Tabung Oksigen
"RSUP sardjito adalah rumah sakit rujukan, tidak masuk akal sampai kemudian mereka berteriak tidak adanya oksigen medis. Harus ada yang bertanggung jawab. Jangan sampai ada kejadian seperti ini lagi. Ada korban nyawa sia-sia karena kelalaian kita," ujarnya.
Politikus Partai Golkar itu mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bergotong royong membantu para korban Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri. Sehingga, bila ada di sekitar rumahnya yang membutuhkan tabung oksigen, diharapkan tak ditimbun.
"Tabung gas oksigen kita harapkan bisa gotong royong. Ini menjadi yang terakhir dan harus ada perubahan-perubahan yang betul-betul dilakukan secara mendasar. Jangan lagi ada kejadian seperti ini, yang membuat kita miris," katanya.
Seperti diketahui, peristiwa itu bermula ketika Sabtu, 3 Juni 2021 siang, persediaan oksigen di RSUP Dr Sardjito mulai menipis.
Menurut Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan Humas RUSP Dr. Sardjito, Banu Hermawan, persediaan oksigen di rumah sakit kian menipis karena pasien Covid-19 masuk secara bersamaan pada Jumat, 2 Juli 2021.
Baca Juga: Anggota Komisi IX DPR Desak Pemerintah Jamin Ketersediaan Tabung Oksigen
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.