KABUL, KOMPAS.TV - Sejumlah warga Afghanistan memutuskan angkat senjata untuk melawan Taliban yang bertekad menguasai negara itu.
Mulai angkat kakinya militer asing dari negara itu, membuat Taliban mulai leluasa untuk bergerak.
Kelompok militan itu mengambil alih setidaknya 50 kabupaten dari hampir 400 distrik sejak Mei lalu.
Menyadari bahaya yang mengancam karena ambisi Taliban, Haji Ghoulam Faruoq Siawshani langsung meminta warganya untuk mengangkat senjata.
Baca Juga: Usai 20 Tahun Bertugas, Pasukan Jerman Terakhir Angkat Kaki dari Afghanistan
Haji Ghoulam mengungkapkan dirinya telah melihat kekejaman Taliban di sepanjang wilayah utara Afghanistan bulan ini.
“Kemana pun Taliban pergi, mereka akan membawa kehancuran, dan mereka telah berada satu kilometer dari desa saya. Kami memutuskan untuk merespons,” ujarnya kepada The Guardian.
Haji Ghoulam saat ini telah memimpin sejumlah pria yang dipersenjatai dengan Kalashnikov.
Mereka berjaga di Distrik Gozara, sebelah selatan dari pusat budaya dan perdagangan kuno, Herat, sekaligus perbatasan sebelah barat dengan Iran.
Pasukan asing termasuk tentara Amerika Serikat (AS), mulai ditarik mundur.
Para jenderal dan pejabat AS hingga Jerman mengungkapkan misi mereka di Afghanistan telah selesai.
Baca Juga: Mantan Menhan AS Donald Rumsfeld Meninggal, Bertanggung Jawab atas Invasi Irak dan Afghanistan
Tetapi hal itu membuat kekerasan yang dilakukan Taliban terus meningkat.
Kelompok militant itu dikabarkan telah mengontrol lebih dari setengah pedesaan di Afghanistan.
Para warga pun mengungkapkan bahwa kepergian tentara asing membuat posisi mereka kini pun terpojok.
“Kami dikhianati oleh Amerika. Kami kini bersiap jika situasi menjadi lebih buruk,” tutur Jawad, salah seorang komandan di bawah kepemimpinan Siawshani, yang baru dua pekan lalu bekerja sebagai mekanik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.