JAKARTA, KOMPAS.TV - Muhammadiyah menyatakan menyambut pelaksanaan Iduladha 1442 H, sebaiknya dana untuk pengadaan hewan kurban dialihkan untuk membantu masyarakat tidak mampu yang terdampak Covid-19.
Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Syamsul Anwar, mengatakan warga yang terdampak Covid-19 adalah mereka yang sama sekali tidak mempunyai pemasukan selama pandemi Covid-19.
Baca Juga: Rayakan Idul Adha Aman, 5 Buah Ini Mampu Turunkan Kadar Kolesterol
"Dalam kondisi sekarang ini, banyak anggota masyarakat terpapar Covid-19, terutama sangat berat dirasakan oleh mereka yang masuk golongan ekonomi lemah," kata Syamsul melalui keterangan resminya pada Kamis (1/7/2021).
"Misalnya mereka yang bekerja jualan, lalu ada keluarga yang terkena Covid-19 dan tidak bisa jualan. Mereka ini sangat perlu santunan, karena tidak ada pemasukan sama sekali."
Dalam kondisi demikian, kata Syamsul, dibutuhkan kepekaan nurani. Hal ini pun diajarkan dalam ayat Alquran yang memerintahkan untuk menyantuni fakir miskin.
“Agama itu tidak hanya sekedar dilaksanakan secara harfiyah, ini Idul kurban kita berkurban," ujarnya.
"Tapi agama juga dilaksanakan dengan pikiran rasional dan juga kepekaan nurani."
Baca Juga: Buron 3 Bulan, Pelaku Penipuan Arisan Hewan Qurban Berhasil Ditangkap!
Lebih lanjut, Syamsul menjelaskan, tentang Manhaj Tarjih yang dianut oleh Muhammadiyah, sebagai metode menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam bidang keagamaan khususnya.
“Muhammadiyah menerapkan Manhaj Tarjih dengan bersumber pada Alquran dan Sunnah dan melalui tiga pendekatan yaitu Burhani, Bayani serta Irfani,” ucapnya.
Pendekatan Bayani, kata Syamsul Anwar, melihat masalah agama dari segi dalil-dalil syar’i-nya.
Kemudian pendekatan Burhani melihat permasalahan dari sudut teori-teori ilmu pengetahuan, dan Irfani melihat masalah dari kepekaan nurani.
Baca Juga: Muhammadiyah Minta Pemerintah Terapkan Lockdown di Jawa 3 Minggu
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.