LOS ANGELES, KOMPAS.TV - Penyebaran varian delta Covid-19 di Amerika Serikat (AS) kian masif dan penggunaan masker di negara itu kemungkinan akan kembali diwajibkan.
Pada Mei lalu otoritas kesehatan AS sempat mengungkapkan bahwa bagi persona yang sudah divaksinasi tak diharuskan menggunakan masker.
Sedangkan yang belum vaksinasi diwajibkan untuk menggunakan masker.
Tetapi semakin masifnya penularan varian Delta Covid-19, membuat pihak AS mulai mempertimbangkan kembali penggunaan masker.
Baca Juga: Mantan Menhan AS Donald Rumsfeld Meninggal, Bertanggung Jawab atas Invasi Irak dan Afghanistan
Varian delta memang disebut sebagai bentuk mutasi virus Corona yang paling menular dan telah teridentifikasi di setidaknya 85 negara termasuk AS.
Hal itu membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan otoritas kesehatan Los Angeles juga menyarankan agar penggunaan masker kembali diwajibkan.
Dikutip dari New York Times, Pejabat Kesehatan Los Angeles, Senin (28/6/2021) telah merekomendasikan semua orang, baik yang sudah divaksin agar menggunakan masker di dalam ruangan di area publik sebagai tindak pencegahan.
Direktur Kesehatan Masyarakat Los Angeles, Barbara Ferrer mengatakan rekomendasi itu diperlukan karena meningkatnya kasus yang disebabkan varian Delta.
Apalagi jumlah penduduk yang tak divaksinasi tetap tinggi, khususnya anak-anak, penduduk kulit hitam, penduduk Latin serta pekerja penting,
Meski begitu, Direktur Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC), Rochelle Walensky mengungkapkan vaksin yang dimiliki AS sangat aman dan efektif.
Selain itu, orang dewasa yang sudah divaksinasi sepenuhnya terlindungi dari varian Delta yang tengah mewabah.
Baca Juga: Jepang Kirim Bantuan 1 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca ke Indonesia
“Kami memang melihat peningkatan kasus di area yang masih rendah vaksinasi, dan pada situasi terseut kami menyarankan agar kebijakan (kewajiban masker) dilakukan di level lokal,” katanya dikutip dari USA Today.
“Kebijakan masker itu dimaksudkan untuk melindungi yang belum divaksinasi. Bagi yang sudah divaksin kami percaya masih aman,” tambah Walensky.
Sebagaimana diketahui, varian Delta Covid-19 pertama kali ditemukan di India.
Varian itu memang disebut sebagai bentuk mutasi virus Corona yang paling menular dan telah teridentifikasi di setidaknya 85 negara termasuk AS.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.