JAKARTA, KOMPAS TV - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo meminta masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan (Prokes) dan segala aturan yang nantinya ditetapkan dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat. Sebab, kunci sukses dalam pelaksanaan kebijakan itu adalah penegakan disiplin dalam setiap aturan pembatasan sosial.
Seperti diketahui, pemerintah akan menerapkan PPKM Darurat di Jawa dan Bali per 3 Juli. Dalam dokumen skenario PPKM Darurat, disebutkan, aturan pengetatan mobilisasi masyarakat tersebut berlaku sampai 2 minggu setelahnya.
“Pemerintah daerah dibantu dengan aparatur negara harus mampu menegakkan aturan tanpa pandang bulu. Aturan harus dijalankan dan dipatuhi oleh semua pihak. Bagi pelanggar diberikan sangksi sesuai aturan. Ingat, kelemahan kebijakan terdahulu (PPKM Mikro) adalah penegakan disiplin. Jangan sampai kerumunan dilarang, aksi demo dibiarkan," kata Rahmad dalam keterangan tertulis, Kamis (1/7/2021).
Baca Juga: Berkurang, Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kini Sebanyak 7.937
Politikus PDIP itu mendukung keputusan pemerintah memberlakukan PPKM Darurat. Alasannya, karena pelaksanaan PPKM skala mikro sebelumnya masih kurang efektif, sehingga mengakibatkan terjadinya ledakan kasus baru Covid-19 yang nyaris tidak terkendali.
“Situasi saat ini sangat memprihatinkan. Korban jiwa terus berjatuhan. Sementara fasilitas kesehatan kita nyaris lumpuh karena sudah tidak mampu lagi melayani pasien Covid-19. Nah,dalam kondisi darurat seperti sekarang tidak ada pilihan lain, harus dilakukan secepatnya langkah darurat, yakni menerapkan PPKM Darurat,” katanya.
Menurut dia, jika menilik kondisi saat ini di mana rumah sakit nyaris tak mampu menampung pasien, pemerintah harus bergerak cepat menambah ketersediaan fasilitas layanan kesehatan untuk pasien Covid-19
“Pemerintah harus memastikan ketersediaan ruang perawatan, fasilitas isolasi pasien OTG di luar fasilitas layanan kesehatan, jaminan ketersediaan perangkat medis dan pengaman diri, pasokan oksigen medis dan obat-obatan yang diperlukan,” katanya.
Ia meyakini, pandemi Covid-19 ini bisa dikendalikan jika semua elemen bangsa bekerja secara gotong-royong. Karena itu pula, ia berharap pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama, ilmuwan dan media, semua bersatu dalam mengedukasi masyarakat agar mentaati protokol kesehatan.
Baca Juga: Jika Pengetatan Tidak Dilaksanakan, Covid-19 di Jakarta Bisa Capai 100 Ribu Pekan Kedua Juli
“Inilah saatnya bergotong-royong menyelamatkan anak bangsa. Para tokoh bisa ikut ambil bagian menumbuhkan kesadaran masyarakat, selain untuk mematuhi prokes, juga untuk mengikuti vaksin serta ikut meredam beredarnya informasi yang menyesatkan dikalangan masyarakat,” ujar Rahmad.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.