JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita berjanji akan memprioritaskan produksi dan distribusi gas oksigen untuk kebutuhan medis, khususnya bagi penanganan pasien Covid-19.
Kata Agus, suplai oksigen dari industri aman dengan kemampuan pasok sebesar 850 ton per hari. Sementara kebutuhan oksigen untuk penanganan Covid-19 sekitar 800 ton per hari.
"Kami juga mendahulukan kebutuhan pasokan oksigen untuk medis,” kata Agus dikuti dari ANTARA, Selasa (29/6/2021).
Baca Juga: Anies Sebut Kendala Pasokan Tabung Oksigen Karena Alasan Transportasi
Sebelumnya, tambah Agus, rasio peruntukan oksigen bagi keperluan medis dan bagi industri adalah 40 banding 60.
Sementara saat ini, rasio penggunaan oksigen dibalik, menjadi 60 untuk kebutuhan medis, dan sisanya diperuntukan industri.
Merujuk data Kemenperin yang disebutkan Agus, saat ini, utilitas rata-rata industri gas oksigen 80 persen dari kapasitas terpasang sebesar 866.100.000 kg per tahun.
Sehingga, lanjut Agus, masih ada “idle capacity” sekitar 225 juta kg/tahun.
“Apabila idle capacity masih belum mencukupi, pasokan gas oksigen untuk industri dapat dialihkan untuk kebutuhan medis,” papar Agus.
Ia menggarisbawahi produksi dan distribusi gas oksigen diprioritaskan untuk kebutuhan rumah sakit dan fasilitas kesehatan dalam menangani lonjakan kasus Covid-19.
Gas oksigen untuk kebutuhan industri disalurkan setelah kebutuhan untuk rumah sakit serta fasilitas kesehatan terpenuhi.
“Sampai saat ini pengaturan keduanya masih terkendali,” tegasnya.
Baca Juga: Stok Oksigen Kian Menipis, Coba Lakukan Teknik Proning Saat Sesak Napas
Menurut Menperin, peningkatan kebutuhan tabung oksigen terjadi karena rumah sakit menambah fasilitas ruang perawatan dalam penanganan Covid-19. Baik dalam bentuk bangsal maupun tenda darurat.
"Kami mencoba agar kebutuhan tabung oksigen untuk perawatan pasien Covid-19 bisa terpenuhi," kata dia.
Adapun jumlah tabung oksigen di Indonesia saat ini, kata Agus, capai sekitar 1,5-1,8 juta tabung. Kondisi yang terjadi adalah lambatnya perputaran tabung oksigen akibat lonjakan kasus Covid-19.
Namun, sekitar 70-80 persen rumah sakit di Pulau Jawa telah memiliki fasilitas Instalasi Regasifikasi Oksigen.
Baca Juga: Sudah 4 Hari, Stok Oksigen di Pasar Pramuka Kosong
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.