CIANJUR, KOMPAS.TV - Ketua Satgas Covid-19 Cianjur, Herman Suherman mengatakan akan fokus melakukan penyekatan di dua titik perbatasan Cianjur, tepatnya di kawasan Puncak Pass dan Jembatan Citarum-Haurwangi.
Penyekatan tersebut akan dilakukan setiap hari, menyusul tingginya penularan Covid-19 di sebagian wilayah Cianjur, Jawa Barat.
Herman mengatakan fokus penyekatan itu sebagai upaya meminimalisir perlintasan pendatang dari luar kota. Terutama dari zona merah seperti Bandung dan Jabodetabek.
"Pengendara yang melintas tanpa surat keterangan bebas Covid-19 dari wilayah zona merah, dilarang melintas dan petugas akan memulangkan ke daerah asal," jelas Herman dikutip dari Antara, Selasa, (29/6/2021).
"Kami tidak akan mengambil risiko, karena penularan di sejumlah kecamatan di Cianjur masih tinggi," tambahnya.
Baca Juga: Pemilik Arisan Bodong Berkedok Paket Qurban di Cianjur Dituntut Ganti Rugi 49 Miliar Rupiah!
Herman menyebutkan, bahwa dalam jangka sebulan terakhir, tingkat penularan mencapai 772 orang. Angka itu lebih tinggi dibandingkan bulan Mei kemarin yang hanya 460 orang.
Sehingga, lanjut Herman, berbagai upaya harus dilakukan. Termasuk juga melarang seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan warga untuk tidak melakukan perjalanan keluar kota terutama yang berstatus zona merah.
Penyekatan dan pemeriksaan yang dilakukan setiap hari dengan jadwal acak dan akan ditunjang dengan penyekatan lainnya di sepanjang jalan nasional, juga jalan protokol Cianjur dan obyek wisata pada saat akhir pekan.
"Kami juga terus mengimbau agar warga tidak banyak melakukan aktivitas di luar rumah sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19. Karena hingga saat ini, ketersediaan ruang isolasi di sejumlah rumah sakit dan vila khusus sudah terisi penuh," katanya.
Ia menyarankan warga yang terpapar Covid-19 namun tidak disertai penyakit lainnya, dapat menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Tentu, lanjutnya, dengan tetap mendapat pengawasan dan pelayanan dari gugus tugas serta tenaga kesehatan dari puskesmas setempat.
Untuk saat ini, kata Herman, ruang isolasi di rumah sakit hanya diprioritaskan bagi mereka yang mengalami gejala berat. Karena ketersediaan ruangan sudah terisi penuh.
"Kami berencana untuk menambah ruang isolasi di rmah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya," pungkas Herman.
Baca Juga: Klaster Hajatan di Cianjur, 35 Orang Positif Covid
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.