KOMPAS.TV - Tren kenaikan kasus covid-19 sejak pertengahan Juni 2021, dan terus melonjak di atas 20 ribu kasus dalam beberapa hari terakhir ditengarai disebabkan oleh merebaknya SARS-CoV-2 varian Delta asal India atau B-16172.
Ahli Mikrobiologi di RSUD Dokter Sutomo Surabaya, Agung Dwi Wahyu Widodo menyatakan varian Delta mampu menular lebih cepat dan membawa akibat lebih cepat memicu kegawatdaruratan pada orang yang terinfeksi.
Dibandingkan dengan varian SARS-CoV-2 sebelumnya yang lebih banyak menyerang orangtua dan lansia, varian Delta dilaporkan banyak menyerang bayi, anak-anak dan remaja.
Varian virus ini juga mampu menginfeksi orang yang sudah menerima vaksinasi.
Penularan covid-19 dari varian Delta patut diwaspadai. Setelah temuan transmisi lokal varian Delta di sejumlah daerah yang menjadi episentrum ledakan kasus pasca mudik lebaran, kini transmisi varian Delta juga ditemukan di wilayah Jabodetabek.
Setelah India yang menjadi negeri asalnya, varian virus Delta dilaporkan juga menjadi penyebab utama lonjakan kasus di banyak negara di Eropa.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) memperkirakan varian Delta menjadi penyebab 70 persen infeksi covid-19 di Eropa dan berpotensi naik hingga 90 persen pada akhir Agustus nanti.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.