KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV- Pemerintah Malaysia meluncurkan paket stimulus ekonomi baru senilai 150 miliar ringgit atau setara Rp524 triliun untuk menanggulangi dampak ekonomi dari perpanjangan lockdown nasional.
Perdana Menteri Malaysia (PM) Muhyiddin Yassin mengatakan, paket stimulus tersebut dinamakan paket perlindungan rakyat dan pemulihan ekonomi (Pemulih).
"Saya berharap paket keuangan ini dapat membantu Anda melanjutkan hidup Anda dalam beberapa bulan mendatang. Saya sadar banyak dari Anda yang terkena dampak buruk akibat berjuang melawan pandemi Covid-19 selama lebih dari setahun," kata Yassin seperti dikutip Channel News Asia, Selasa (29/06/2021).
"Meskipun jutaan orang Malaysia telah menerima bantuan keuangan dari pemerintah sejak Maret 2020, saya mengerti bahwa bantuan harus diperpanjang selama pandemi masih berlangsung," tambahnya.
Baca Juga: Rekor! Kasus Positif Harian DKI Jakarta 9.271 Lebih Tinggi Daripada Malaysia 5.803
Paket stimulus Pemulih diantaranya terdiri dari paket bantuan yang menyasar masyarakat dengan penghasilan 40 persen terbawah atau B40 dan 40 persen menengah atau M40.
Rumah tangga B40 menerima RM500 dari pemerintah pada bulan Agustus dan RM300 pada bulan Desember; lajang atau belum menikah kelompok B40 akan menerima RM200 di bulan Agustus.
Kemudian Rumah tangga M40 menerima RM250 pada bulan Agustus; lajang M40 akan menerima RM100 di bulan Agustus. Pemerintah Malaysia juga akan memberikan bantuan sebesar RM500 kepada warganya yang kehilangan pekerjaan.
Anggota parlemen Malaysia juga akan diberikan RM300.000, untuk program bantuan keranjang makanan kepada kelompok yang terkena dampak di daerah pemilihannya masing-masing. Sementara untuk masyarakat adat, ada alokasi dana sebesar RM10 juta untuk program keranjang makanan.
Baca Juga: Enggan Terapkan Lockdown, Pemerintah Sebut Biayanya Terlalu Mahal
Lalu ada perpanjangan diskon tagihan listrik untuk sektor ekonomi yang terkena dampak selama 3 bulan. Yaitu diskon sebesar 10 persen untuk tagihan listrik Oktober hingga Desember.
Selanjutnya diskon tagihan listrik antara 5-40 persen untuk pengguna domestik, senilai RM346 juta, untuk diberikan selama 3 bulan.
Serta moratorium 6 bulan untuk semua peminjam individu dan pengusaha mikro.
"Saya berharap inisiatif moratorium ini akan membantu peminjam individu dan UKM dalam mengelola masalah arus kas mereka selama periode yang penuh tantangan ini. Namun, saya juga menyarankan masyarakat untuk menggunakan ini hanya untuk penggunaan darurat dan tidak membuat komitmen keuangan tambahan," terang Yassin.
Sebelumnya, Yassin mengumumkan Malaysia akan memperpanjang penguncian atau lockdown setelah 28 Juni untuk menahan penyebaran Covid-19. Pembatasan berlaku sampai kasus harian turun di bawah 4.000 kasus.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.