LONDON, KOMPAS.TV - Pemerintah Inggris membuka ratusan pusat vaksinasi dadakan akhir pekan ini. Hal tersebut guna menawarkan suntikan vaksin Covid-19 untuk setiap orang yang memenuhi syarat kesehatan tanpa perlu membuat janji terlebih dahulu, seperti dilansir Associated Press, Minggu, (27/06/2021).
Pusat vaksinasi pop-up ini adalah lokasi vaksinasi Covid-19 sementara, dan hanya berlangsung beberapa hari. Mirip dengan yang baru saja dilaksanakan di Indonesia untuk mengejar jumlah orang yang menjalani vaksinasi demi menghadang penyebaran Covid-19 varian Delta, atau memberi kesempatan kepada warga yang belum menjalani vaksinasi Covid-19.
Walau begitu, skala dan ukurannya lebih kecil namun lebih banyak dan menyebar dimana-mana di seluruh Inggris.
Tempat-tempat tersebut dijuluki 'Grab A Jab' akhir pekan, berlokasi tempat-tempat umum termasuk tempat parkir supermarket, teater, dan stadion sepak bola. Semuanya menawarkan vaksinasi dalam sebuah inisiatif untuk lebih meningkatkan tingkat vaksinasi.
Sebagian besar drop-in center menawarkan suntikan pertama vaksin Covid-19, tetapi beberapa lokasi juga memberikan suntikan kedua kepada lebih dari 40-an yang sudah mendapat dosis pertama mereka setidaknya delapan minggu sebelumnya.
Pilot komersial dan penerima vaksin Covid-19 Warrick Howell berharap program vaksinasi akan membuat masyarakat Inggris kembali mau "melancong".
Baca Juga: Deputi Menlu Rusia Sarankan Inggris Ganti Nama HMS Defender jadi HMS Aggressor
Kepala Perawat Klinis Northern Care Alliance Kellie Holt mengatakan, mereka telah memvaksinasi lebih dari 250.000 orang di wilayah tersebut. Hal ini menggambarkannya sebagai "pencapaian gemilang".
Perlombaan untuk menawarkan vaksin kepada semua orang dewasa di Inggris pada 19 Juli terjadi ketika angka pemerintah menunjukkan pada hari Sabtu bahwa 18.270 orang lainnya dinyatakan positif terkena virus di seluruh Inggris, jumlah harian tertinggi sejak 5 Februari.
Selama seminggu terakhir, hampir 100.000 orang dites dan positif, meningkat hampir 50% dibandingkan dengan minggu sebelumnya.
Kasus harian telah meningkat cukup tajam selama beberapa minggu terakhir setelah berfluktuasi di sekitar angka 2.000 sebelumnya.
Varian delta, yang pertama kali diidentifikasi di India dan dianggap oleh ilmuwan pemerintah antara 40% hingga 80% lebih mudah menular daripada jenis dominan sebelumnya, menyumbang hampir semua kasus baru di Inggris.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.