DUBAI, KOMPAS.TV - Pejabat PBB pada Kamis (24/06/2021) mengatakan sebanyak 300 migran kemungkinan tewas dalam insiden kapal terbalik di lepas pantai Yaman baru-baru ini, seperti dilansir Antara, Jumat, (25/06/2021)
Koordinator Residen dan Kemanusiaan PBB David Gressly tidak menjelaskan lebih lanjut, namun sepertinya merujuk pada satu insiden terkait kumpulan jasad terdampar di Ras al-Arah di pantai Laut Merah Yaman bulan ini setelah sebuah kapal migran tenggelam.
Insiden itu dilaporkan oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) PBB di Twitter pada 14 Juni.
Pernyataan Gressly menyoroti risiko rute migrasi lama, dari negara Tanduk Afrika menuju negara Teluk yang kaya, dalam upaya mencari pekerjaan.
"Kami tahu ada sebuah kapal pengangkut migran yang terbalik, mungkin 200 atau 300 orang tewas, kami tidak tahu jumlahnya," katanya.
Baca Juga: Angelina Jolie Tampil Elegan dengan Kerudung, Kunjungi Afrika di Hari Pengungsi Sedunia
Di Provinsi Saada Yaman, tempat para migran berusaha menyeberang ke Arab Saudi, tercatat sekitar 2.000 tahanan migran yang membutuhkan bantuan dan dukungan.
Perjalanan laut berbahaya dari negara-negara Tanduk Afrika, seperti Ethiopia, Eritrea, Somalia, dan Djibouti, mengantarkan orang-orang, melalui Yaman, menuju Arab Saudi. Kapal karam dan tenggelam yang menewaskan penumpang kerap terjadi di jalur pelayaran tersebut.
Yaman terperosok dalam kekerasan sejak koalisi Arab Saudi melakukan intervensi melawan gerakan Houthi pada 2015. Sebesar 80 persen dari penduduk Yaman membutuhkan bantuan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.