JAKARTA, KOMPAS.TV- Jaringan bioskop CGV Indonesia menutup bioskop di sejumlah wilayah di Pulau Jawa. Hal itu dilakukan seiring peningkatan kasus positif Covid-19 di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir ini.
“Ya memang beberapa site kami melakukan penutupan guna meminimalisir penyebaran covid-19 sesuai dengan imbauan pemerintah setempat. Hal ini CGV lakukan sebagai rasa tanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat,” kata Corporate Communication CGV Marsya Gusman, dalam keterangannya kepada media, Jumat (25/06/2021).
“Per tanggal 23 Juni yang tutup diawali dengan CGV di area Bandung. Lalu diikuti dengan CGV di area Cikarang, Karawang, Depok, Purwokerto dan Jakarta,” ujar Marsya.
Baca Juga: Pengetatan PPKM Mikro di Jakarta: Seluruh Tempat Wisata dan Bioskop Ditutup
Selama dalam masa penutupan, pihak CGV tetap melakukan sterilisasi terhadap gerainya, serta memvaksin seluruh karyawannya.
“Kami tetap secara rutin melakukan kontrol terhadap site-site kami, serta sterilisasi. Kami juga senantiasa mendukung program vaksinasi pemerintah dengan melakukan vaksinasi terhadap karyawan-karyawan kami guna memberikan rasa aman saat publik kembali ke bioskop nantinya,” ungkapnya.
Rencananya, untuk bioskop CGV di Bandung rencananya ditutup hingga 29 Juni, bioskop Cikarang dan Depok ditutup hingga tanggal 28 Juni, sedangkan bioskop Karawang dan Jakarta ditutup sementara hingga tanggal 5 Juli.
Baca Juga: Menteri Nadiem: Mal dan Bioskop Buka, Saatnya Sekolah Dibuka
“(Bioskop) Purwokerto (ditutup sementara hingga) 8 Juli. Namun, kembali lagi hal ini masih bisa berubah sesuai dengan kebijakan pemerintah setempat nantinya,” pungkasnya.
Pengelolaan CGV, PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ), melaporkan kerugian fantastis sebesar Rp445,83 miliar sepanjang tahun 2020 lalu, dari tahun 2019 yang masih mencetak laba bersih Rp83,34 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan BLTZ, kerugian ini salah satunya terjadi akibat banyaknya bioskop yang tutup sepanjang tahun lalu. Sebelum pandemi melanda, emiten pemilik Bioskop CGV ini mencetak laba bersih Rp 83,34 miliar sepanjang tahun 2019.
Sepanjang tahun lalu BLTZ hanya mampu membukukan pendapatan sebesar Rp255,83 miliar, turun 81,9 persen dari tahun 2019 yang mana pendapatan perusahaan mencapai Rp1,41 triliun.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.