SASKATCHEWAN, KOMPAS.TV - Kuburan massal kembali ditemukan di dekat bekas sekolah anak untuk suku pribumi Kanada.
Penemuan itu diungkapkan oleh media setempat, Rabu (23/6/2021).
Kuburan massal itu ditemukan di Sekolah Marieval India, yang beroperasi sejak 1899 hingga 1997.
Letak sekolah tersebut merupakan tempat suku pribumi Cowesses tinggal, sekitar 140 km sebelah timur Regina, Ibu Kota dari Saskatchewan.
Baca Juga: Meski Didesak Trudeau, Paus Fransiskus Tak Minta Maaf atas Temuan Jasad Anak-Anak Pribumi di Kanada
Sebelumnya, kuburan massal berisi 215 jasad anak suku pribumi Kanada ditemukan di bekas sekolah di British Columbia pada akhir bulan lalu.
Komunitas Masyarakat Pribumi Cowesses mengungkapkan penemuan ratusan makam tak bertanda itu mengagetkan dan menakutkan.
“Jumlah kuburan tak bertanda akan menjadi yang paling signifikan di Kanada hingga saat ini,” bunyi pernyataan dari Cowesses First Nations dan Federasi Kedaulatan Suku Pribumi First Nations (FSIN), yang mewakili suku pribumi Saskatchewan.
Menurut Ketua Majelis First Nations, Perry Bellegarde dikutip dari Al-Jazeera mengatakan bahwa penemuan tersebut sangat tragis, namun tak mengagetkan.
“Saya meminta semua warga Kanada untuk berdiri bersama suku pribumi dalam waktu yang sangat sulit dan penuh emosi seperti saat ini,” ujarnya.
Setelah penemuan ratusan jasad suku pribumi di British Columbia, penggalian dilakukan di dekat sejumlah bekas sekolah untuk anak-anak pribumi di seluruh Kanada.
Pemerintah Kanada pun turut membantu dalam penggalian tersebut.
Sekolah untuk anak suku pribumi Marieval terakhir digunakan pada 1997. Setelah itu akhirnya dihancurkan dan telah diganti dengan sekolah biasa.
Baca Juga: 215 Jasad Anak-Anak Suku Asli Kanada Ditemukan, Trudeau Minta Penghormatan Bendera Setengah Tiang
Sekitar 150.000 anak-anak suku pribumi Kanada seperti, Indian, Metis dan Inuit dipaksa untuk bersekolah di 130 sekolah asrama pada 1990.
Mereka kemudian diisolasi dari keluarga, bahasa dan budaya mereka untuk berasimilasi dalam masyarakat Kanada.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau sebelumnya meminta kepada Vatikan dan Paus Fransiskus untuk meminta maaf atas penemuan ratusan jasad anak-anak suku pribumi itu.
Hal tersebut dikarenakan gereja Katolik yang menjalankan sekolah untuk anak suku pribumi tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.