Gibran Akan Usut Kasus Perusakan Makam

SOLO, KOMPAS.TV - Total ada 12 makam yang dirusak dan terletak di Kelurahan Mojo, Solo, Jawa Tengah. Perusakan makam diduga dilakukan oleh sekelompok anak-anak yang belajar di sebuah lembaga pendidikan yang tidak jauh dari lokasi makam.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan Pemerintah Kota Solo akan bersikap tegas atas kasus ini mengingat ada unsur intoleransi di dalamnya. Tak hanya mempersoalkan masalah perusakan makam, Wali Kota Solo, ibran Rakabuming Raka juga mengatakan akan mengusut secara hukum perizinan tempat anak-anak tersebut belajar. Gibran yang mendatangi langsung lokasi kembali menegaskan proses hukum akan berjalan, karena lembaga tersebut didirikan tanpa izin.

“ Sudah ngawur tidak bisa dibiarkan seperti itu apalagi sudah melibatkan anak-anak, nanti akan segera kita proses. Dan akan dilakukan penutupan sementara anak-anak didiknya akan dilakukan pembinaan,” kata Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo.

Sementara itu polisi menyebut sudah melakukan sejumlah langkah untuk menyelesaikan perusakan makam tersebut, seperti melakukan mediasi antara lembaga pendidikan dengan keluarga pemilik makam. Namun polisi memastikan, pengusutan kasus ini secara hukum akan tetap dilakukan dan penuh kehati-hatian karena melibatkan anak di bawah umur.

“Kita mediasi dan dihadiri oleh tokoh masyakarat di RT dan RW setempat, dan sudah menemukan titik temu kesepakatan untuk kedua belah pihak. Namun kita dari pihak kepolisian tetap sesuai prosedur, kita akan melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terkait kasus ini, karena melibatkan anak di bawah umur. Kita akan periksa orang tua wali maupun pengajar di tempat belajar mengajar anak yang melakukan aksi tersebut,” kata Iptu Achmad Riedwan Preevost, Kapolsek Pasar Kliwon.

Pemerintah Kota Solo menegaskan akan menutup operasional lembaga pendidikan yang diduga sudah melakukan doktrin kepada anak-anak di bawah umur.

#GibranRakabumingRaka #PerusakanMakam #Solo #KapolsekPasarKliwon #doktrin