DHAKA, KOMPAS.TV - Seorang ulama terkemuka Muslim Bangladesh dengan pengikut online yang besar, telah mengeluarkan fatwa terhadap orang-orang yang menggunakan emoji "haha" Facebook untuk mengejek orang, seperti dilansir Straits Times, Kamis, (24/06/2021)
Ulama itu, Ahmadullah, memiliki lebih dari tiga juta pengikut di Facebook dan YouTube. Dia secara teratur muncul di acara televisi untuk membahas masalah agama di negara berpenduduk mayoritas Muslim itu.
Sabtu lalu (19/06/2021), Ahmadullah memposting video tiga menit di mana dia membahas ejekan orang di Facebook dan mengeluarkan fatwa menjelaskan bagaimana itu "benar-benar haram (dilarang)" bagi umat Islam.
"Saat ini kita menggunakan emoji haha Facebook untuk mengejek orang lain," katanya dalam video yang telah dilihat lebih dari dua juta kali.
"Jika kita bereaksi dengan emoji haha murni untuk bersenang-senang dan hal yang sama dimaksudkan oleh orang yang memposting konten, tidak apa-apa. Tapi jika reaksi Anda dimaksudkan untuk mengejek atau mengolok-olok orang yang memposting atau berkomentar di media sosial, dalam Islam itu dilarang sama sekali,” tegasnya.
Baca Juga: Pemimpin Iran Ali Khamenei Keluarkan Fatwa Karakter Wanita di Kartun Harus Gunakan Jilbab
"Demi Allah, saya meminta Anda untuk menahan diri dari tindakan ini. Jangan bereaksi dengan 'haha' untuk mengejek seseorang. Jika Anda menyakiti seorang Muslim, dia mungkin akan merespons dengan bahasa buruk yang tidak terduga."
Ribuan pengikut Ahmadullah di sosial media bereaksi terhadap videonya, sebagian besar positif, meskipun beberapa ratus mengolok-oloknya - menggunakan emoji "haha".
Ahmadullah adalah salah satu pendakwah Islam generasi baru Bangladesh yang paham internet dan berhasil menarik jutaan pengikut secara online.
Baca Juga: Zona Merah, Ganjar Minta Pemkab Demak Gandeng Ulama Gencarkan Sosialisasi Prokes Lewat Masjid
Komentar ulama generasi baru tentang masalah agama dan sosial sangat populer, menarik jutaan penayangan per video.
Beberapa mendapatkan ketenaran dengan klaim aneh tentang asal usul virus corona. Beberapa dituduh menyebarkan kebencian, sementara beberapa telah berubah menjadi selebriti karena video mereka yang menyenangkan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.