JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pihaknya akan menolak rencana wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
Ia mengaku akan berpegang teguh kepada konstitusi, yaitu jabatan Kepala Negara maksimal dua periode.
Baca Juga: Kritik Keras HNW soal Wacana Presiden Tiga Periode, dari Skenario Darurat Covid-19 hingga Referendum
"Sehingga wacana-wacana yang ada tentunya harus melalui beberapa tahapan-tahapan, terutama amandemen undang-undang dasar kalau diperlukan," kata Dasco di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (23/6/2021).
Berembus kabar kalau saat ini pihak Istana sedang melobi sejumlah partai politik agar rencana itu bisa berjalan mulus, ia membantah isu tersebut. Dirinya menyebut bahwa kini pemerintah sedang fokus dalam penanganan pandemi Covid-19.
"Bahwa kemudian ada kabar bahwa ada gerak-gerak istana, saya belum pernah denger. Karena gerakan istana yang ada saat ini adalah sedang gencar ingin menekan laju Covid," ujarnya.
Menurut dia, isu tersebut justru menimbulkan polemik di masyarakat. Padahal, publik dan pemerintah harus fokus pada penanganan kasus Covid-19 yang kembali meningkat.
Baca Juga: Demokrat: Tak Ada Urgensi Amandemen UUD 1945, Apalagi Hanya untuk Menambah Masa Jabatan Presiden
"Presiden siang malem ratas itu untuk menekan laju Covid dan pemulihan ekonomi nasional. Tidak ada presiden ngomong gencar-gencar ngomong soal tiga periode, demikian," kata dia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.