YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono Sepuluh, menyayangkan adanya penambahan kasus Covid-19 di wilayahnya yang disebut - sebut telah berada di angka mengkhawatirkan. Dalam dua hari terakhir angka penambahan kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta telah menembus angka 600 kasus per hari. Selain minimnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan Protokol kesehatan, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono Sepuluh meyakini, membludaknya wisatawan menjadi faktor utama penambahan kasus Covid-19 di wilayahnya.
“Lebaran naik, tapi rate relatif kecil. setelah kamis Isa Almasih, satu minggu berikutnya orang mau masuk Parangtritis antre sampai beberapa kilometer banyak mobil-mobil dari luar. Tapi begitu pengunjung keluar dari mobil terjadi kerumunan itu yang naiknya pesat karena terjadi banyak klaster yang ada di Sleman, Bantul, dan Gunung Kidul. Dalam waktu 5 hari yang semula per hari 130 kasus naik menjadi 200 lebih kasus hingga kemari 600 kasus per hari, “ kata Sri Sultan Hamengku Buwono, Gubernur (DIY) Daerah Istimewa Yogyakarta.
Selain menutup sejumlah objek wisata yang berpotensi menimbulkan kerumunan, pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta juga telah membatalkan dimulainya pembelajaran tatap muka tingkat SD hingga SMA, yang direncanakan dilakukan mulai bulan Juli.
Berdasarkan data per 20 Juni 2021, penambahan kasus Covid-19 berada di angka 665, dimana Kabupaten Sleman dan Bantul adalah dua wilayah dengan penambahan terbanyak di atas 200 kasus.
#Covid19 #yogyakarta #SriSultanHamengkuBuwonoSepuluh
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.