Tak Jadi Lockdown, Sultan HB X: Saya Tidak Kuat Suruh Ngragati Rakyat se-Yogyakarta

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Daerah Istimewa Yogyakarta dipastikan tidak akan melakukan lockdown seperti wacana yang berkembang dalam beberapa hari terakhir.

Hal ini dikatakan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono Sepuluh pada Senin (21/6) petang  usai menggelar rapat bersama seluruh Bupati dan Wali Kota di wilayahnya.

Sri Sultan Hamengku Buwono Sepuluh menegaskan tidak akan melakukan lockdown di wilayahnya.

karena menurut sultan, biaya yang dijeluarkan untuk lockdown sangatlah besar dan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta tidak sanggup menanggungnya.

Nggak ada kalimat lockdown. Saya nggak kuat untuk ngragati (membiayai) rakyat sak Yogya. Keputusannya tetap PPKM, di mana konsekuensinya jangan pernah mengatakan lockdown, totally close, yang buka hanya apotek, toko obat dan supermarket. Pemerintah ganti duit. Kita nggak kuat," ujar Sultan

Sebelumnya, Sultan sempat melemparkan pertimbangan lockdown untuk menangani covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hal ini dikarenakan kasus per harinya terus melonjak.

Sultan pun jelaskan tetap melanjutkan program PPKM Mikro.

Video Editor: Febi