Kompas TV regional update corona

Kembali Pecahkan Rekor Kasus Covid-19 dengan 638 Kasus per Hari, Nakes di DIY Kewalahan

Kompas.tv - 19 Juni 2021, 23:06 WIB
kembali-pecahkan-rekor-kasus-covid-19-dengan-638-kasus-per-hari-nakes-di-diy-kewalahan
Petugas medis mengambil sampel dari warga Desa Pandowoharjo yang mengikuti uji usap antigen di Puskesmas Sleman, Pandowoharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (17/6/2021). (Sumber: Kompas.id/FERGANATA INDRA RIATMOKO )
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Hariyanto Kurniawan

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV –  Penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta kembali memecahkan rekor dengan 638 kasus per hari, Sabtu (19/6/2021). Kondisi tersebut membuat tenaga kesehatan kewalahan dan kelelahan.

Angka tersebut berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (DIY) Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu sore. Jumlah itu juga menjadi yang tertinggi selama pandemi ini.

Kondisi tersebut memprihatinkan mengingat pada Kamis (17/6/2021), rekor penambahan kasus baru dipecahkan dengan jumlah penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 595 kasus dalam satu hari.

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie menyampaikan, penambahan kasus yang terus tinggi membuat tenaga kesehatan kewalahan. Bahkan, saat ini sejumlah tenaga kesehatan juga menjadi pasien yang terpapar Covid-19. Fasilitas layanan kesehatan bisa kolaps jika kondisi ini terus dibiarkan.

”Kita kewalahan. Kita semua lelah. Kita semua capek. Tenaga kesehatan kami pertahanannya turun. Sekarang beberapa puskesmas dan fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) swasta tenaga kesehatannya mulai terpapar,” kata Pembajun, dilansir dari laman Kompas.id.

Baca Juga: Sultan HB X Bakal Lakukan Lockdown, Wawali Kota Yogyakarta: Ini Palu Gada Terakhir Tekan Covid-19

Adapun, sebanyak tiga kabupaten mencatatkan angka penambahan kasus lebih dari 100 kasus, Sabtu ini. Penambahan tertinggi terdapat di Kabupaten Sleman dengan jumlah 208 kasus. Setelahnya disusul oleh Kabupaten Bantul dengan 198 kasus dan Kabupaten Gunungkidul 110 kasus.

Tingginya penambahan kasus juga berakibat pada tingginya okupansi tempat tidur perawatan Covid-19 di rumah sakit. Pada Jumat (18/6/2021), tempat tidur ruang rawat intensif terisi 63,31 persen, sedangkan tempat tidur isolasi terisi 75,51 persen.

Pembajun menyatakan, pihaknya telah meminta semua rumah sakit menambah jumlah tempat tidur untuk perawatan Covid-19 sebesar 30 persen dari yang sudah disediakan. Namun, menurut dia, menambah kapasitas ruang rawat saja tidak cukup.

Hal terpenting justru menyadarkan masyarakat pentingnya protokol kesehatan dan membatasi mobilitas.

”Sebenarnya, kuncinya mari sekali lagi kita menahan diri. Protokol kesehatan ketat diterapkan secara sadar oleh masing-masing. Karena, dengan penindakan dan pengawasan sebanyak apa pun, kalau tidak menahan (mobilitas) diri, kondisinya akan tetap seperti ini,” kata Pembajun.

Sebelumnya, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X mengemukakan wacana lockdown atau karantina wilayah untuk merespons tingginya angka penambahan kasus positif selama beberapa hari terakhir.

Kemunculan wacana itu didasari oleh dugaan tidak efektifnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.

”Kami sudah mengontrol di tingkat RT dan RW. Kalau gagal, terus arep apa meneh? Kami belum bisa cari jalan keluar. Salah satu caranya, ya, lockdown totally,” kata Sultan.

Baca Juga: Acara Joget Picu Kerumunan, Pengelola Mall Minta Maaf

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x