Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Tembus, Kopi Arabika Gayo Jadi Pemasok Kopi di Coffee Shop Starbucks

Kompas.tv - 19 Juni 2021, 22:17 WIB
tembus-kopi-arabika-gayo-jadi-pemasok-kopi-di-coffee-shop-starbucks
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kanan) menggenggam sejumlah butir biji kopi arabika Gayo di Koperasi Baitul Qiradh Baburayyan, Takengon, Aceh Tengah, Kamis (17/6/2021). (Sumber: ARSI{P KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM )
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kopi arabika Gayo menjadi salah satu komoditas unggulan asli daerah Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, yang menjadi pemasok kopi bagi perusahaan kopi dunia asal Amerika Serikat, Starbucks.

Ekspor kopi Gayo ini dilakukan sepenuhnya oleh Koperasi BQ Baburayyan. Koperasi ini merupakan satu-satunya koperasi yang memiliki akses langsung penjualan kopi ke Starbucks tanpa melalui calo atau agen.

Ketua Koperasi BQ Baburrayyan, Rizwan Husni mengatakan, koperasi ini telah memiliki total anggota sebanyak 4.260 petani kopi yang memiliki sertifikasi kebun kopi organik dengan luas lahan 5.590 hektare.

Sejauh ini, Koperasi BQ Baburrayyan 100 persen membeli kopi langsung dari petani. Sekitar 85 persen dijual untuk kualitas pasar ekspor, sedangkan 15 persennya dipasarkan di dalam negeri.

Lebih lanjut, Rizwan mengatakan bahwa Starbucks menjadi pasar terbesar untuk komoditas kopi yang memiliki sekitar 33.000 gerai di seluruh dunia.

Baca Juga: Kopi Arabika Gayo Diekspor ke AS dan Eropa, Nilai Ekspor Mencapai Rp24,1 Miliar

”Kami menjadi satu-satunya koperasi yang memiliki akses langsung penjualan ke Starbucks. Kontrak kerja kami langsung dengan Starbucks,” kata Rizwan, dilansir dari Kompas.id, Sabtu (19/6/2021).

Bahkan, baru-baru ini, Starbucks membuka gerai eksklusifnya di Medan, Sumatera Utara, setelah Bali. Baburayyan juga memasok kopi gerai eksklusif tersebut di Medan.

”Mereka survei sendiri lokasi dan kualitas kopinya. Alhamdulillah, produk kami disukai,” kata Rizwan.

Koperasi Baburayyan selama ini telah menyuplai kopi ke gerai Starbucks Reserve dan dikirim sebanyak 2.280 kilogram ke Yokohama (Jepang), 10.500 kilogram ke Shanghai (China), 8.400 kilogram ke AS, dan 2.820 kilogram ke Hamburg (Jerman).

Rizwan mengakui, penyebaran Covid-19 sesungguhnya juga berdampak bagi koperasi ini. Sebelum Covid-19 merebak, ekspor warga desa ini sudah mencapai 1.000-1.500 ton per tahun.

Namun, begitu Covid-19 makin menyebar, ekspor kopi Gayo selama tahun 2020 hanya mencapai 499,2 ton dengan nilai Rp35,6 miliar.

”Untuk tahun 2021 ini hingga Mei, Baburayyan menjual sekitar 57.000 kilogram atau senilai Rp4,2 miliar,” ujar Teten.

Diketahui, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki didampingi Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, serta Asisten Deputi Pengembangan dan Pembaruan Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM Bagus Rachman melepaskan secara resmi keberangkatan lima dari 18 truk kontainer kopi Gayo di Koperasi Baitul Qiradh Baburayyan, Takengon, Aceh Tengah, Kamis (17/6/2021).

Baca Juga: Berawal dari Penasaran, Kopi Jadi Lahan Bisnis yang Menjanjikan



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x