Kompas TV internasional kompas dunia

Setengah Jumlah Mobil Listrik Dunia Beroperasi di China

Kompas.tv - 19 Juni 2021, 18:45 WIB
setengah-jumlah-mobil-listrik-dunia-beroperasi-di-china
Mobil listrik dengan sistem autopilot canggih Huawei ADS di Pameran Industri Otomotif Internasional ke-19 (Auto Shanghai 2021) di Shanghai, China timur. (Sumber: Xinhua/Chen Jianli)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

SHANGHAI, KOMPAS.TV - Kepemilikan kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) di China mencapai 5,8 juta unit pada akhir Mei 2021, atau sekitar setengah dari total global, ungkap sebuah forum industri yang dilansir Xinhua, Sabtu (19/6/2021).

Penjualan NEV atau mobil listrik yang bergerak secara elektrik di negara itu mencapai 950.000 unit dalam lima bulan pertama tahun 2021, atau 2,2 kali lipat angka pada periode yang sama tahun lalu, menurut data yang dirilis Asosiasi Produsen Mobil China (China Association of Automobile Manufacturers/CAAM) dalam China Auto Forum 2021 yang sedang berlangsung di Shanghai.

Tingkat penetrasi pasar NEV telah mencapai 8,7 persen, mempertahankan momentum pertumbuhan yang kuat, tunjuk data tersebut.

Hingga April, total 65.000 stasiun pengisian daya, 644 stasiun penukaran baterai, dan 1,87 juta tiang pengisian daya telah dibangun di seluruh China, yang meliputi 176 kota dan lebih dari 50.000 kilometer ruas jalan raya.

Menurut prediksi CAAM, tingkat pertumbuhan produksi dan penjualan kendaraan listrik di China dalam lima tahun ke depan akan tetap di atas 40 persen.

Baca Juga: Investasi Korsel di RI Melonjak, Disumbang Pabrik Mobil Listrik Hyundai

Inilah Drone Terbang Manusia, The Xpeng Heitech flying vehicle. Pembuat kendaraan listrik yang didukung Alibaba, Xpeng, sedang mengembangkan serangkaian mobil terbang sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjangnya. (Sumber: Qilai Shen/Bloomberg)

Pertumbuhan mobil listrik di China makin menggila dengan investasi besar-besaran di bidang tersebut. 

Pada pertengahan Mei lalu, raksasa teknologi China, Huawei dan Baidu, menginvestasikan dana hampir sebesar USD19 miliar untuk bisnis mobil listrik.

Mengutip dari Bloomberg lewat Kontan.co.id, dengan investasi sebesar itu, Huawei dan Baidu ingin menjadi pemain kunci dalam bisnis mobil listrik di masa depan. Mereka disebut sangat tertarik dengan teknologi yang digunakan dalam mobil listrik.

Seperti mesin pembakaran, sensor dan sistem komputer yang mengoperasikan mobil, dan kendaraan otonom.

Saat ini, pasar mobil listrik China didominasi oleh pabrikan luar negeri, seperti Tesla, Volkswagen AG dan General Motors Co. Dua perusahaan yang disebut terakhir, bekerja sama dengan perusahaan baru asli China, yaitu Nio Inc. dan Xpeng Inc.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x