Kompas TV internasional kompas dunia

Biden dan Putin Bertemu di KTT Jenewa, Apa Saja yang Dibahas?

Kompas.tv - 18 Juni 2021, 05:57 WIB
biden-dan-putin-bertemu-di-ktt-jenewa-apa-saja-yang-dibahas
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin berpose untuk media di Villa La Grange dalam pertemuan puncak di Jenewa, Swiss pada Rabu (16/6/2021). (Sumber: Denis Balibouse/Pool Photo via AP)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Iman Firdaus

JENEWA, KOMPAS.TV – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Jenewa, Swiss pada Rabu (16/6/2021). Keduanya menghabiskan lebih dari 3 jam untuk mendiskusikan sejumlah hal mendesak.

Dirangkum dari Associated Press pada Kamis (17/6/2021), berikut sejumlah hal mendesak yang dibahas kedua pemimpin negara tersebut:

Duta Besar

Biden dan Putin setuju untuk mengembalikan para duta besar (dubes) mereka ke Washington dan Moskow untuk memperbaiki hubungan diplomatik yang belakangan memburuk antar kedua negara.

Dubes Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, meninggalkan Washington pada Maret lalu di tengah perselisihan kedua negara setelah Biden menyebut Putih sebagai seorang pembunuh dalam sebuah wawancara televisi. Ketika itu, AS juga memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia atas perlakuan buruk mereka terhadap tokoh oposisi Alexei Navalny.

Baca Juga: Usir 10 Diplomat Rusia dari AS, Biden Ancam Putin dengan Sanksi Baru

Sementara, John Sullivan, dubes AS untuk Rusia, terbang dari Moskow pada April setelah para pejabat Rusia menyarankan agar ia mengikuti langkah Antonov.

Dalam KTT di Jenewa, kedua dubes turut hadir.

Keamanan Siber

Tak ada terobosan yang dibicarakan, namun kedua pemimpin setuju untuk setidaknya mendiskusikan sumber utama konflik antara AS dan Rusia.

Biden dan Putin setuju agar para ahli siber mereka memahami jenis infrastruktur yang terlarang bagi serangan siber. AS memberi Rusia 16 jenis infrastruktur khusus, termasuk energi, pemilihan, sistem perbankan dan air, serta industri pertahanan.

Baca Juga: Disebut Biden sebagai Pembunuh, Putin: Anda Sama Buruknya seperti Saya

Kesepakatan itu diambil di tengah banjir serangan siber terhadap lembaga bisnis dan pemerintahan AS, termasuk satu kasus di bulan Mei yang telah mengganggu pasokan bahan bakar di sepanjang Pantai Timur selama hampir seminggu.

AS menuding serangan itu dilakukan oleh geng kriminal yang beroperasi di luar Rusia, yang tidak mengekstradisi tersangka ke AS.

Insiden serius lain termasuk serangan SolarWinds yang ditemukan pada tahun lalu. Ketika itu, para hacker, yang diyakini oleh otoritas AS sebagai orang-orang Rusia, menyusupi sejumlah jaringan pemerintah AS hingga memicu Biden memberlakukan sanksi tambahan terhadap Rusia.

Senjata Nuklir

Biden dan Putin menginstruksikan para diplomat mereka untuk mulai meletakkan dasar bagi fase bagi pengendalian senjata untuk mengurangi risiko perang antara dua kekuatan nuklir terbesar dunia.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x