Transjakarta Ingin Meniru Sistem Keselamatan Maskapai Penerbangan

JAKARTA, KOMPAS.TV - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) berencana meningkatkan sistem keselamatan dan kemanan dengan mengadopsi sistem maskapai penerbangan.

Direktur Utama Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, mengadopsi sistem keamanan maskapai penerbangan bukan membuat Transjakarta menjadi seperti maskapai penerbangan, tapi berusaha mendekati sistem keselamatan dan kenyamanannya.

"Transjakarta ingin mengarahkan tingkat level keselamatan dan keamanan seperti sistem yang dilakukan di maskapai (penerbangan)," ujar Sardjono dikutip dari Kompas.com, Sabtu (12/6/2021).

Baca Juga: Hindari Mobil Saat Menyalip, Taksi Daring Tabrak Separator Transjakarta di Kampung Melayu

Alasannya, kata Sardjono, karena industri penerbangan menjadi barometer bidang keselamatan dan keamanan bagi industri lain.

"Industri yang memiliki tingkat keselamatan dan keamanan yang tinggi adalah maskapai dan oil company," lanjut dia.

Kata Sardjono, pihaknya sudah membuat berbagai langkah berupa aturan dan pedoman untuk meningkatkan level keselamatan dan keamanan di bus Transjakarta.

"Aturan-aturan tersebut mengambil referensi dari Undang-Undang Lalu Lintas, peraturan gubernur, dan lain-lain," katanya.

Sejumlah bidang yang ditingkatan dengan mengadopsi sistem keamanan dan keselamatan di maskapai penerbangan yaitu bagian sumber daya manusia, infrastruktur, dan sistem prosedur.

Ia berencana melaksanakan uji kompetensi untuk para pramudi dalam jangka waktu tertentu, seperti halnya pilot pesawat dan pramugari yang harus melakukan uji kompetensi setiap jangka waktu tertentu.

Baca Juga: Revitalisasi JPO, Dinas Perhubungan DKI Terapkan Rakayasa Lalu Lintas Transjakarta Mulai 10 Juni

"Kalau di maskapai kan ada barikade pengecekan pesawat. Kami juga memiliki garda untuk maintenance release yang memastikan armada kami laik jalan," lanjutnya.

Dalam mencontoh sistem keselamatan dan kenyamanan maskapai penerbangan, kata Sardjono, Transjakarta sudah mulai menjalankan kebijakan yang padat prosedur.

"Semua hal terkait proses kerja itu ada prosedurnya. Dengan begini, proses kerja sudah teregister, sehingga semua SOP terdata, jadi pengawasannya gampang," terang Sardjono.

Ia menegaskan, transformasi itu dilakukan guna meningkatkan level keselamatan dan keamanan di Transjakarta.

"Baik untuk penumpang, maupun pihak Transjakarta itu sendiri," kata Sardjono.

Baca Juga: Sering Terjadi Pelanggaran, Transjakarta akan Perketat Prokes Saat Jam Sibuk