MOSKWA, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin membantah kabar pengiriman sistem satelit canggih ke Iran guna meningkatkan kemampuan mata-mata terhadap Israel.
Informasi tersebut mencuat setelah media Washington Post melaporkan bahwa Rusia tengah mempersiapkan sebuah satelit Kanopus-V yang memiliki kamera resolusi tinggi untuk Iran.
Menanggapi pemberitaan itu, Putin tidak hanya menolak kebenaranya, namun juga menyebutnya sebagai berita 'sampah'.
"Itu hanya berita palsu. Saya tidak tahu apa-apa tentang hal itu. Itu hanya omong kosong, sampah," ujar Putin, melansir AFP.
Baca Juga: Sebut Keamanan Nasional Terancam, Rusia Resmi Keluar dari Perjanjian Open Skies
Dalam laporan tersebut, satelit yang diprediksi akan diluncurkan di Rusia itu dilaporkan bisa membantu ISIS untuk memantau fasilitas musuh-musuhnya di Timur Tengah.
Termasuk memungkinkan Iran untuk memantau pangkalan Israel dan kehadiran pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak.
Alhasil, rincian pengadaan satelit tersebut dikhawatirkan dapat memengaruhi jalannya pertemuan Presiden AS Joe Biden dengan Putin di Jenewa pada 16 Juni mendatang.
Pada agenda itu, Biden dan Putin berencana menegosiasikan Pakta Nuklir tahun 2015, yang baru-baru ini diupayakan oleh AS dan Iran supaya hidup kembali.
Baca Juga: Iran Kirim Kapal Perang ke Samudera Atlantik, Diduga Menuju Venezuela, AS Siap Merespon
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara menjelang KTT, Putin mengaku bahwa Rusia memiliki rencana kerja sama dengan Iran, termasuk dalam bidang militer dan hal-hal teknis.
Selain itu, Rusia juga diketahui telah membantu kru yang akan mengoperasikan satelit dari lokasi baru di Kota Karaj, Iran bagian utara.
Sehingga, kekhawatiran pun muncul di balik pemberian satelit ini. Seperti khawatir Iran akan berbagi satelit dengan para milisi pendukungnya di Yaman, Irak, dan Libanon.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.