DUBAI, KOMPAS.TV – Iran mengirim dua kapal perang yang terdiri dari sebuah kapal perusak dan sebuah kapal pendukung ke Samudera Atlantik dalam sebuah misi rahasia. Tujuan kapal perang Iran itu tidak diketahui.
Melansir Associated Press pada Kamis (10/6/2021), kedua kapal perang tersebut yakni kapal penghancur Sahand yang dirakit di dalam negeri Iran dan kapal pendukung sekaligus pengumpul data intelijen Makran. Sumber pejabat Amerika Serikat (AS) menyebut, kedua kapal perang Iran itu tengah menuju Venezuela. Namun, hal itu belum terkonfirmasi.
Wakil Panglima Militer Iran Laksamana Habibollah Sayyari mengatakan, kedua kapal perang itu berangkat dari Bandar Abbas, pelabuhan di selatan Iran pada bulan lalu. Misi mereka, sebut Sayyari tanpa merinci, merupakan misi Angkatan Laut (AL) Iran terlama dan paling menantang.
Baca Juga: Kapal Perang Iran dan AS Bersitegang di Teluk Persia
Televisi pemerintah Iran merilis sebuah video pendek tentang kapal perusak Sahand yang tengah mengarungi Samudera Atlantik yang ganas. Video itu tampaknya diambil dari Makran, sebuah kapal tanker minyak komersial yang disulap menjadi kapal pendukung militer yang dilengkapi dengan platform peluncuran helikopter.
"AL Iran tengah meningkatkan kapasitas pelayarannya dan membuktikan daya tahan jangka panjangnya di lautan Samudera Atlantik yang memiliki kondisi cuaca tak menguntungkan,” tutur Sayyari. Kedua kapal perang itu, imbuh Sayyari, tidak akan singgah di pelabuhan negara mana pun selama menjalani misi.
Sejumlah gambar bertanggal 28 April yang dirilis oleh Mazar Technologies menunjukkan tujuh unit kapal serang-cepat yang biasanya terkait dengan pasukan paramiliter Garda Revolusioner Iran di atas dek kapal Makran.
Citra satelit yang dirilis Planet Labs Inc menunjukkan bahwa Makran lepas sauh di Bandar Abbas setelah 29 April lalu. Keberadaan Makran dan kapal perusak kini masih belum jelas.
Di Washington, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price tak mau berspekulasi tentang muatan kedua kapal perang itu. “Jika ini adalah upaya untuk mentransfer senjata atau pelanggaran atas hukum internasional, kami akan siap merespon,” ujar Price.
“Kami telah melihat laporan-laporan media terkait pergerakan ini,” imbuh Price. “Kami siap mengerahkan otoritas terkait, termasuk (memberlakukan) sanksi-sanksi, terhadap pihak mana pun yang memungkinkan penyediaan senjata Iran terhadap mitra-mitra kekerasannya.”
Baca Juga: China Meradang setelah Kapal Perang AS Berlayar Lewati Selat Taiwan, Sebut Mengancam Perdamaian
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.