WASHINGTON, KOMPAS.TV – Istri bos kartel narkoba Meksiko Emma Coronel Aispuro (31) mengaku bersalah atas dakwaan telah membantu suaminya, Joaquin “El Chapo” Guzman, menjalankan bisnis kriminalnya.
Melansir Associated Press, Aispuro yang tampak mengenakan seragam penjara berwarna hijau, muncul di pengadilan federal di Washington, Amerika Serikat (AS) pada Kamis (10/6/2021). Ia mengaku bersalah atas tiga pelanggaran federal sebagai bagian dari kesepakatan pembelaan dengan jaksa penuntut federal.
Tuduhan tersebut termasuk berkonspirasi dengan sadar dan sengaja untuk mendistribusikan heroin, kokain, mariyuana dan metamfetamin selama beberapa tahun. Ia juga mengaku bersalah atas tuduhan konspirasi pencucian uang dan terlibat dalam transaksi dengan pengedar narkotika asing.
Baca Juga: Amerika Serikat Tangkap Ratu Narkoba Meksiko, Istri El Chapo
Aispuro ditangkap pada Februari lalu di Bandara Internasional Dulles di Virginia dan sejak itu ditahan dalam penjara.
“Dia sangat senang untuk melupakan ini,” ujar pengacara Aispuro, Jeffrey Lichtman, di luar gedung pengadilan. “Dia tidak menyangka akan ditangkap setelah suaminya dipenjara seumur hidup. Jadi, ini benar-benar masa yang sulit baginya. Tapi kami akan melalui ini.”
Jaksa menuduh Aispuro “bekerja erat dengan struktur komando-dan-kontrol” kartel Sinaloa dan berkonspirasi mendistribusikan narkoba dalam jumlah besar yang akan diselundupkan ke AS.
Baca Juga: Di Meksiko, Bukan Polisi yang Memburu Penjahat, tapi Sebaliknya
Sebagai raja narkoba paling berkuasa di Meksiko, tuding jaksa, El Chapo menjalankan kartel yang bertanggung jawab atas penyelundupan kokain dan sejenisnya ke AS selama masa 25 tahun kekuasaannya. Jaksa juga menambahkan, “pasukan sicarios” atau “para pembunuh” El Chapo diperintahkan untuk menculik, menyiksa dan membunuh siapa pun yang menghalangi.
Menurut Anthony Nardozzi sang jaksa penuntut, istri El Chapo telah “membantunya dan bersekongkol” sesuai tujuan kartel Sinaloa dalam menyelundupkan narkoba ke AS. Aispuro juga telah membantu mengimpor lebih dari 450.000 kilogram (kg) kokain, 90.000 kg heroin, 45.000 kg metamfetamin dan sekitar 90.000 mariyuana.
Namun, Lichtman sang pengacara bersikeras, peran Aispuro sangat minim dalam kerajaan narkoba itu. “Ia merupakan bagian yang sangat kecil dalam (kerajaan obat bius) besar ini,” kilah Lichtman.
Penangkapan Aispuro pada awal tahun ini terbilang cukup mengejutkan, lantaran pihak berwenang tidak menangkapnya selama dua tahun terakhir, bahkan setelah ia terlibat dalam kejahatan suaminya. Selama persidangan El Chapo di tahun 2019, jaksa menyebut, Aispuro telah membantu upaya suaminya melarikan diri dari penjara Meksiko selama dua kali.
Aispuro, kata Nardozzi, berperan sebagai “perantara” yang mengantarkan pesan bagi para anggota kartel setelah suaminya ditangkap. Ia juga berkonspirasi dengan anak-anak El Chapo untuk “merencanakan dan mengkoordinir” pelarian El Chapo dari penjara.
Baca Juga: Kartel Narkoba Meksiko Gantung Kepala Termutilasi di Jembatan: Ancaman untuk Geng Saingan
Di persidangan, Aispuro tampak mendengarkan dengan tenang saat tim jaksa menggambarkan bahwa mereka dapat membuktikan aktivitas ilegalnya jika ia memilih untuk diadili.
Saat ditanya oleh hakim jika ia benar-benar melakukan kejahatan yang digambarkan para jaksa penuntut, Aispuro menjawab melalui seorang penerjemah, “Ya.”
Lichtman menyatakan, kliennya tidak setuju untuk bekerja sama dengan para penyidik federal. Namun, ia berharap Aispuro akan menerima kurang dari hukuman minimum 10 tahun penjara saat ia disidang kembali untuk menerima vonis pada September mendatang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.