Kompas TV nasional peristiwa

Upaya-Upaya Menangani Sampah Makanan yang Mulai Mengkhawatirkan

Kompas.tv - 10 Juni 2021, 21:57 WIB
upaya-upaya-menangani-sampah-makanan-yang-mulai-mengkhawatirkan
Produksi sampah di Jakarta selama Ramadhan 2019 meningkat dibandingkan dengan 2018. Sisa makanan mendominasi sampah yang masuk ke TPA Bantargembang, Bekasi. (Sumber: Kompas.id/Aguido adri)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Upaya mengurangi sampah makanan bisa dimulai dari sektor rumah tangga. Hal itu dikemukakan oleh Country Director World Resource Institute (WRI) Indonesia Nirarta Samadhi.

Menurutnya, upaya mengurangi sampah makanan tersebut misalnya dengan membagi makanan layak makan ke pihak yang membutuhkan.

“Di lain sisi juga memaksimalkan makanan kurang layak makan untuk pakan ternak atau pupuk kompos,” kata Nirarta pada peluncuran Kajian Food Loss dan Waste di Indonesia, Rabu (9/6/2021).

Selain itu, gerakan mengurangi sampah tersebut juga dilakukan bank makanan Garda Pangan. Mereka menjemput makanan berlebih yang masih layak makan dari berbagai pihak, menyortirnya, kemudian membagikannya kepada keluarga prasejahtera. Mereka juga mengolah makanan yang tidak terjual di pasar agar tidak terbuang.

Baca Juga: Timbunan Sampah Makanan Diperkirakan Capai 112 juta Ton Per Tahun, Dibutuhkan Intervensi Kebijakan

”Kita bisa meniru kebijakan di Perancis yang melarang warga membuang makanan yang masih bisa dimakan. Makanan itu harus didonasikan. Tetapi, kita perlu riset mendalam untuk menyesuaikan kebijakan yang sesuai dengan Indonesia,” ucap CEO Garda Pangan Eva Bachtiar.

Terkait upaya mengatasi sampah makanan, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengungkapkan, Inggris bekerja sama dengan pihak swasta untuk meminimalkan timbulan sampah. Pemerintah Inggris berharap bisa mengurangi 20 persen sampah makanan pada 2025.

Hingga 2020, sebanyak 45 persen perusahaan di Inggris melaporkan berhasil menurunkan sampah makanan 17 persen. Dengan ini mereka menghemat 300 juta pound sterling atau sekitar Rp6 triliun.

”Kami juga mendorong melakukan kampanye ke konsumen agar mereka paham dampak sampah makanan dan bertindak. Hal ini kami kaitkan ke isu perubahan iklim,” kata Jenkins.

Adapun, timbulan sampah makanan diperkirakan mencapai 112 juta ton per tahun pada 2020-2045. Namun, apabila dilakukan intervensi kebijakan, timbulan sampah makanan bisa ditekan hingga 49 juta ton per tahun pada 2045.

Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Arifin Rudiyanto mengatakan, dengan skenario pengelolaan sampah, Indonesia bisa menurunkan 2,83 persen sampah makanan per tahun.

Artinya, Indonesia bisa memenuhi target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke 12.3, yaitu menurunkan sampah makanan sebanyak 50 persen pada 2030.

”Kajian ini merupakan langkah awal dari jalan panjang penerapan strategi pengelolaan food loss dan waste. Kontribusi menangani food loss dan waste bisa mulai dari sekarang, yakni dengan mengurangi sampah makanan dan tidak menyisakan makanan,” tuturnya.

Baca Juga: Tiga Hal yang Ditegaskan Wamen ATR/BPN Terkait Perizinan Pembangunan Berkelanjutan di Papua Barat

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x