PT Harum Energy Terus Lakukan Ekspansi ke Bisnis Nikel

JAKARTA, KOMPAS.TV – Perusahaan pertambangan batubara, PT Harum Energy Tbk terus berekspansi, terutama dalam bisnis nikel. Sepanjang tahun ini, Harum sudah membelanjakan investasi tambahan senilai 194 juta dollar AS.

Meski demikian, tidak ada target khusus sampai berapa nilai investasi yang direncanakan.

”Dari jumlah itu, 80 juta dollar AS untuk akuisisi PT Position, 69 juta dollar AS untuk akuisisi PT Infei Metal Industry pada awal tahun, dan belakangan ini ada akuisisi tambahan pada saham di Nickel Mines sebesar 45 juta dollar AS,” kata Direktur Utama Harum Energy Ray A Guntara dalam paparan publik virtual, Selasa (8/6/2021).

Semakin banyaknya portofolio pada bisnis nikel ini dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan pada bisnis batubara. Diharapkan, pendapatan dari bisnis nikel dan batubara akan segera seimbang.

”Kami terus menjajaki peluang bisnis nikel, terutama pada bisnis pemurnian atau bisnis hilir yang akan memberikan nilai tambah terhadap bisnis nikel,” kata Ray lagi. Harum juga tengah menyelesaikan pembangunan smelter nikel yang sudah dimulai sejak 2020. Diharapkan, smelter ini mulai produksi pada triwulan  pertama 2022.

Baca Juga: Bersiap Ekspansi Keluar Daerah, Kopi 98 Listing di Bursa Santara

Sementara itu, PT Panca Anugrah Wisesa Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Dari penawaran saham kepada masyarakat tersebut, didapatkan dana Rp 54 miliar.

Dana yang dihimpun ini akan digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan, seperti membuka ruang pamer baru di kota-kota besar, untuk modal kerja, juga untuk biaya pemasaran.

”Kami saat ini sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia. Kami berkomitmen untuk menjadi one stop solution terbaik untuk keperluan rumah tangga di Indonesia,” kata Direktur Utama Panca Anugerah Dennis Rahardja.

Panca Anugerah dengan merek Magran Living menyediakan berbagai keperluan rumah tangga, seperti lemari dan sofa. Selain Panca Anugerah, pekan ini ada dua lagi emiten yang akan tercatat di bursa, yaitu Ladangbaja Murni dan Triniti Dinamik, dilansir dari Kompas.id.

Baca Juga: Indonesia Siap Lawan Gugatan Nikel Uni Eropa