YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan UGM menandatangi nota kesepahaman kerja sama pengembangan aerotropolis di wilayah ibu kota baru, Selasa (8/6/2021).
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Direktur Penelitian UGM, Mustofa dan Kapusbalitbang Transportasi Udara Kemenhub, Novyanto Widadi di kantor pusat UGM.
Nota kesepahaman antara UGM dan Kemenhub berlaku satu tahun.
Terhitung sejak tanggal ditandatangani dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu tertentu berdasarkan kesepakatan para pihak.
Ruang lingkup nota kesepahaman bersama yang dilakukan antara lain, penyusunan laporan penelitian yang komprehensif, penyusunan laporan penelitian, ringkasan eksekutif, policy brief serta jurnal, dan pelaksanaan FGD atau webinar serta pertukaran pengetahuan dalam rangka peningkatan kompetensi sumber daya manusia.
Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) Kemenhub, Umar Aris nota kesepahaman bersama ini menjadi langkah awal dalam rangka usaha kerja sama yang saling menguntungkan dengan memanfaatkan potensi, keahlian dan fasilitas yang dimiliki masing-masing pihak untuk mengembangkan Aerotropolis di wilayah sekitar ibu kota baru.
Baca Juga: Polri Minta Tambah Anggaran Rp28,5 T, Dipakai untuk Pengamanan Objek Wisata Hingga Ibu Kota Baru
Balitbanghub Kemenhub memiliki tugas melakukan penelitian dan pengembangan transportasi di tanah air termasuk transportasi udara.
Oleh karena itu, ia berupaya melakukan penelitian untuk menjawab berbagai persoalan dan tantangan di bidang transportasi di Indonesia sekaligus memberikan rekomendasi dalam pengambilan keputusan yang solutif dan bermanfaat bagi bangsa.
Berbagai penelitian di bidang strategis telah dilakukan terkait kemanan transportasi, konektivitas dan aksesibilitas, pengembangan transportasi, sistim transportasi ibukota negara baru, pengembangan transportasi di dearah 3T, peningkatan SDM dan kelembagaan transportasi dan lainnya.
Sebelumnya, UGM dan Balitbanghub Kemenhub juga telah melakukan kerja sama bidang tri dharma, pengembangan SDM dan teknologi transportasi.
“Harapannya bisa terus memperkuat kerja sama yang telah terjadi sehingga mohon bantuan UGM bisa menjadi partner straregis Balitbanghub Kemenhub,” ujarnya.
Rektor UGM, Panut Mulyono menilai nota kesepahaman ini menjadi pintu masuk untuk penelitian terkait persoalan transportasi di lapangan yang harus dilakukan secara kontinu.
Terlebih, perkembangan teknologi yang semakin cepat membutuhkan penyesuaian dalam pemanfaatan teknologi di bidang transportasi.
Baca Juga: Ditemukan Situs Arkeologi di Kawasan Calon Ibu Kota Baru Indonesia
“Melalui kerja sama antara UGM dengan Kemenhub secra berkelanjutan diharapkan bisa mendorong terwujudnya transportasi yang aman, nyaman, cepat dan tepat waktu dengan memanfaatkan berbagai teknologi yang ada saat ini,” ucapnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.