JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah diminta untuk mengawal secara ketat perihal pemulangan 7.300 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia pada periode Juni-Juli 2021.
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani mengungkapkan langkah itu penting dilakukan lantaran saat ini Malaysia tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19.
“Saat ini Malaysia sedang lockdown total karena lonjakan kasus Covid-19. Pemulangan 7.300 PMI harus dikawal ketat untuk memastikan mereka sudah bebas Covid-19 sehingga tidak menimbulkan masalah baru di tanah air,” kata Netty dikutip dari laman DPR RI, Selasa (8/6/2021).
Pemerintah, lanjut Netty juga harus memberikan perlindungan maksimal pada semua pekerja melalui koordinasi dengan lembaga maupun institusi terkait.
Sehingga pemulangan PMI ini tidak menjadi importasi kasus Covid-19 di tanah air.
Mengingat Indonesia juga sedang mengalami kondisi Covid-19 yang mengkhawatirkan karena beberapa wilayah sudah terjadi lonjakan kasus.
Baca Juga: Update Covid-19: Keterisian Wisma Atlet Hampir Capai 50 Persen
"Jika sampai terjadi importasi kasus dari Malaysia lagi, maka ini akan memperparah kondisi di tanah air. Pemerintah harus mengawal secara ketat pemulangan PMI tersebut,” tegas dia.
Politikus PKS ini mengingatkan pemerintah agar memastikan kesiapan SDM dan infrastruktur kesehatan dalam proses pemulangan PMI tersebut.
"Pastikan kesiapan SDM dan infrastruktur dalam proses pengetesan, karantina dan administrasi imigrasi lainnya," tegas Netty.
Bukan hanya aspek teknis, lanjut dia, tapi yang lebih penting adalah aspek moral dan mental para petugas di lapangan.
Netty tidak menginginkan kasus penggunaan alat test bekas atau mafia karantina yang mencoreng nama baik Indonesia terulang kembali.
Seperti diketahui, Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) akan segera mempersiapkan koordinasi terkait rencana kepulangan 7.300 Pekerja Migran Indonesia Bermasalah dari Malaysia antara Juni hingga Juli 2021.
Baca Juga: Menkes Perkirakan Kenaikan Kasus Covid-19 Terjadi Hingga Awal Juli 2021
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.