NEW DELHI, KOMPAS.TV - Pemerintah federal India memutuskan untuk melaksanakan vaksinasi virus Corona gratis dan massal kepada setiap orang dewasa mulai akhir bulan ini seperti dilansir Associated Press, Senin (6/7/2021).
Kebijakan terbaru itu adalah perubahan kebijakan mendasar dan kebalikan dari kebijakan lama pemerintah India dalam memvaksinasi warganya.
Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan Senin, (06/07/2021), pemerintah federal India juga memutuskan untuk mengambil kembali kendali atas upaya vaksinasi negara itu, yang sangat terganggu oleh penundaan pengiriman dan kekurangan jumlah pasokan vaksin.
Pemerintah India sekarang akan membeli 75% dari semua vaksin Covid-19 yang dibutuhkan langsung dari produsen, dan memberikannya ke negara bagian secara gratis, sedangkan 25% sisanya akan dibeli oleh sektor swasta.
Di bawah kebijakan sebelumnya pada bulan April, New Delhi menugaskan negara bagian dan sektor swasta untuk memvaksinasi mereka yang berusia antara 18 dan 44 tahun.
Vaksinasi untuk usia 45 tahun ke atas dan pekerja garis depan diberikan secara gratis sementara rumah sakit swasta serta negara bagian memberikan suntikan kepada mereka yang berusia antara 18 dan 44 tahun.
Baca Juga: Menteri di India Salahkan Kurangnya Pohon Penyebab Minimnya Pasokan Oksigen untuk Pasien Covid-19
Meskipun sebagian besar negara bagian di India memvaksinasi mereka yang berada dalam kelompok usia 18-44 tahun secara gratis, persaingan dengan sektor swasta untuk mendapatkan vaksin sangatlah ketat.
Para ahli mengatakan pembuat vaksin meraup lebih banyak keuntungan karena menjual dengan harga lebih tinggi ke sektor swasta, menyebabkan banyak negara berebut pasokan.
Perdana Menteri Modi mengumumkan perubahan kebijakan mendasar dalam pidato yang disiarkan secara nasional saat tekanan meningkat pada pemerintahnya untuk mempercepat vaksinasi dan memastikan kesetaraan.
Pekan lalu, Mahkamah Agung menyebut kebijakan vaksinasi sebelumnya "sewenang-wenang dan tidak rasional."
India sejauh ini baru memberikan lebih dari 222 juta suntikan vaksin Covid-19 sementara yang sudah mendapatkan dua kali suntikan hanya kurang dari 5% dari populasi negara itu.
Setelah mencatat angka puncak lebih dari 400.000 kasus infeksi baru dalam satu hari di bulan Mei, infeksi dan kematian baru sudah mulai menurun.
Pemerintah India berharap pelonggaran Lockdown dapat menghidupkan kembali ekonomi yang tumbuh hanya 1,6% pada kuartal Januari-Maret ini.
Pada hari Senin (7/6/2021), infeksi baru turun ke titik terendah dalam dua bulan terakhir.
Sebanyak 100.636 kasus dalam 24 jam terakhir mendorong total kasus Covid-19 India menjadi hampir 29 juta kasus, kedua terbanyak setelah Amerika Serikat.
Kementerian Kesehatan India mengatakan 2.427 orang meninggal dalam 24 jam kemarin, membuat jumlah keseluruhan yang meninggal menjadi 349.186 orang. Kedua angka tersebut diyakini sangat jauh lebih rendah dari angka sebenarnya.
Baca Juga: EMA Uni Eropa: Vaksin mRNA Dapat Berikan Perlindungan yang Cukup Lawan Covid-19 Varian India
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.