YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menanggapi polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang membuat 51 pegawai KPK gagal menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Tanggapan Mahfud MD terkait polemik itu disampaikan berawal ketika dirinya mendapat sebuah pertanyaan dalam diskusi dengan sejumlah akademisi di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada Sabtu, (5/6/2021).
Baca Juga: Diperiksa KPK, Mahfud MD ke Novel Baswedan: Kalau Saya Presiden, Anda Jaksa Agung
Diketahui, pertanyaan tersebut menyinggung soal alih status pegawai KPK menjadi ASN yang justru malah menjegal sejumlah penyidik KPK yang dikenalnya baik.
Menjawab pertanyaan seorang akademisi itu, Mahfud MD lantas mengamini bahwa para pegawai KPK yang tak lolos TWK itu orang baik. Namun, belum tentu jika orang lain yang menilai.
"Kata bapak orang itu (pegawai KPK) orang baik, tapi ya itu kata bapa dan saya. Kata yang lain tidak. Ukurannya siapa yang mau dianggap benar?" kata Mahfud MD dalam sebuah diskusi di UGM Yogyakarta pada Sabtu, (5/6/2021).
Baca Juga: Mahfud MD: Sekarang Korupsi Lebih Gila daripada Zaman Orde Baru
Lebih lanjut, Mahfud MD mengatakan, bahwa dirinya mendukung KPK sejak dulu. Ia menceritakan pengalamannya ketika menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
Waktu itu, Mahfud MD mengaku selalu memenangkan KPK ketika lembaga antirasuah tersebut belasan kali hendak dirobohkan.
"Saya sejak dulu pro KPK. Saya Ketua MK dulu, 12 kali itu (KPK) mau dirobohkan. Saya menangkan KPK terus," ucap Mahfud.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.