TEGAL, KOMPAS.TV – Sebanyak 70 warga di Desa Randusari, Kecamatan Pagerbang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah ini menambah daftar panjang klaster pemukiman di wilayah tersebut.
Diketahui, penularan terjadi setelah ada salah satu warga yang memeriksakan diri di Puskesmas Pagerbarang. Warga yang mengeluhkan demam, batuk, dan flu itu dites usap antigen kemudian hasilnya positif Covid-19.
”Warga tersebut sudah disarankan untuk menjalani isolasi di rumah sakit, tetapi menolak. Selama menjalani isolasi di rumah, warga tersebut banyak ditengok oleh tetangga dan kerabatnya. Kemungkinan, penularannya di situ,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Sarmanah Adi Muraeny, Sabtu (5/6/2021), dilansir dari Kompas.id.
Setelah mengetahui adanya warga yang terpapar Covid-19, Puskesmas Pagerbarang dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal langsung melakukan pelacakan kontak erat dan pengetesan terhadap kontak erat warga tersebut. Sebelum dinyatakan positif, warga tersebut sempat mengikuti salat Idulfitri dan berhalalbihalal dengan warga lain.
Baca Juga: Bupati Tegal Positif Covid-19, 24 Orang yang Kontak Erat Jalani Tes PCR
Berdasarkan tes usap massal yang dilakukan pada Rabu-Kamis (2-3/6/2021), petugas mendapati sebanyak puluhan orang positif Covid-19. Mereka yang positif pernah berkontak dengan satu warga yang diketahui positif sebelumnya.
”Tes usap massal dilakukan kepada 353 orang dengan hasil 70 orang positif dan 283 orang negatif. Dari jumlah tersebut, lima orang dirawat di rumah sakit dan sisanya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing,” ujar Camat Pagerbarang Harto Prabowo.
Harto mengungkapkan, selama Ramadan-Lebaran, sejumlah orang mudik ke desa-desa yang ada di Kecamatan Pagerbarang, termasuk Desa Randusari. Setelah sampai di desa, para pemudik tidak mengisolasi diri ataupun menjalani tes usap.
Mereka malah mengikuti shalat Idulfitri, halalbihalal, serta berkunjung ke rumah tetangga dan keluarga. Dalam kegiatan-kegiatan itu, protokol kesehatan juga tidak diterapkan dengan ketat.
Warga yang positif tersebut merupakan warga RW 004 di Desa Randusari. Untuk melokalisasi penularan, pemerintah setempat memberlakukan pembatasan akses masuk dan keluar RW hingga dua pekan ke depan. Di RW 004, ada empat pintu masuk dan keluar. Masing-masing pintu tersebut dijaga oleh petugas selama 24 jam.
”Supaya optimal, pemerintah desa menyuplai bantuan berupa bahan makanan bagi warga yang sedang menjalani isolasi mandiri. Proses isolasi mandiri juga akan dipantau oleh Satgas Covid-19 desa,” imbuhnya.
Sebelumnya, klaster permukiman sempat terjadi di Desa Bangungalih, Kecamatan Kramat, dan Desa Kajenengan, Kecamatan Bojong. Dari dua kasus tersebut, sedikitnya 64 warga terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca Juga: Klaster Keluarga Covid 19 Bertambanh di Pangkalpinang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.