JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid, membenarkan penggunaan Vaksin Sinovac menjadi salah satu kendala bagi Arab Saudi membuka negaranya untuk Jemaah dari Indonesia.
“Jadi memang awalnya ada beberapa kendala salah satu soal vaksin itu masih ada kesimpangsiuran. Apakah vaksin Sinovac yang banyak dipakai oleh masyarakat Indonesia ini diterima atau tidak oleh pemerintah Saudi,” kata Yenny Wahid kepada Kompas TV, Jumat (4/6/2021).
“Karena pemerintah saudi menerima mereka yang divaksin yang disertifikasi atau diterima oleh WHO,” tambahnya.
Saat ini, Vaksin Sinovac sudah mendapatkan sertifikasi dari organisasi kesehatan dunia WHO. Yenny Wahid mengaku sudah mengabarkan perihal ini kepada Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Essam Bin Ahmed Bin Abid Althaqafi.
“Jadi memang sudah disampaikan kepada Dubes Essam (Essam Bin Ahmed Bin Abid Althaqafi) bahwa Sinovac itu sekarang sudah diakui oleh WHO,” ujar Yenny Wahid.
Baca Juga: Pimpinan MPR Minta Masyarakat Setop Polemik Soal Jemaah Haji 2021 Batal Berangkat
“Dan beliau juga sangat gembira mendengarnya dan mengatakan akan mengabarkan langsung kepada pemerintah Saudi,” tambahnya.
Sebelumnya Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, mendapat informasi Jemaah Haji Indonesia tidak bisa berangkat karena terkendala vaksin.
Pasalnya, vaksin Sinovac yang telah dibeli pemerintah belum terdaftar dalam list sertifikasi WHO sehingga ditolak oleh pemerintah Arab Saudi. Sinovac, baru mendapatkan sertifikasi dari WHO kemarin Rabu (2/6/2021).
“Ya sementara kita enggak usah bahas itu dulu, karena informasi terbaru yang kita dengar bahwa kita enggak dapat kuota haji,” katanya.
Baca Juga: Sufmi Dasco Bantah Sebar Informasi Salah Soal Kuota Haji Seperti Isi Surat Dubes Arab Saudi
Dengan fakta penolakan Arab Saudi memberi kuota bagi Jemaah calon haji Indonesia, Sufmi berharap pemerintah menjadikan ini sebagai pelajaran.
“Ini untuk pelajaran juga bagi kita, supaya soal vaksin ini kita akan lebih perhatikan agar tidak terjadi hal-hal seperti ini,” ujarnya.
Seperti diketahui, Arab Saudi sejauh ini mensyaratkan jemaah haji yang nantinya dibolehkan menunaikan ibadah haji bila sudah mendapat sejumlah vaksin di antaranya Pfizer, Moderna, Johnson and Johnson, dan AstraZeneca.
Sementara di Indonesia, sebagian besar masyarakat yang menjalani vaksinasi mendapatkan vaksin Sinovac.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.