JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi menangkap sedikitnya 13 terduga teroris, yang hendak melakukan serangan bom bunuh diri di Gereja Katedral Merauke, dengan sasaran utama Uskup Agung Monsinyur Petrus Canisius Mandagi.
Diduga, para terduga teroris ini memiliki kaitan dengan para pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada bulan Maret 2021 lalu.
Untuk membahasnya, sudah bergabung secara daring Kapolres Merauke, Ajun Komisaris Besar Untung Sangaji, Direktur Penegakan Hukum Sekaligus Juru Bicara BNPT, Brigjen Polisi Eddy Hartono, dan Direktur Indonesia Intelligence Institute, Ridlwan Habib.
Hingga hari Rabu (02/06) sedikitnya 13 orang terduga teroris ditangkap Densus 88 Antiteror, karena hendak melakukan percobaan serangan teror ke Gereja Katedral Merauke, Papua.
Uskup Agung Merauke, Monsinyur Petrus Canisius Mandagi, yang dua kali menjadi target serangan teroris, menegaskan ia tidak merasa takut.
Ia meminta umat agar juga tidak takut, tapi tetap waspada.
Salah seorang dari belasan terduga teroris yang ditangkap, diketahui sempat menginap di sebuah mushola di Kota Merauke, namun diusir pengurus mushola karena tidak memiliki alamat dan tujuan yang jelas.
Dari pemeriksaan sementara oleh polisi, salah seorang terduga teroris diketahui telah dipersiapkan sebagai pengantin, atau calon pelaku, untuk melakukan bom bunuh diri, dengan sasaran Gereja Katedral Merauke, sehari sebelum penangkapan.
Serangan gagal, setelah terduga teroris membatalkan aksinya, karena tidak berhasil menemui Uskup Agung Merauke, Monsinyur Mandagi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.