Kompas TV nasional update corona

Satgas Sebut Vaksin Covid-19 untuk Pencegahan, Bukan Pengobatan

Kompas.tv - 1 Juni 2021, 22:01 WIB
satgas-sebut-vaksin-covid-19-untuk-pencegahan-bukan-pengobatan
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Sumber: GETTY IMAGES via BBC INDONESIA )
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengingatkan kembali pada masyarakat soal fakta vaksin Covid-19.

Wiku menyebut, vaksin tidak sama dengan obat untuk pasien Covid-19.

Vaksin, kata Wiku, berfungsi melindungi dari ancaman penularan.

Namun, hal ini mesti dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) oleh seluruh masyarakat secara disiplin.

"Vaksin Covid-19 bukan untuk pengobatan. Hingga saat ini pengobatan Covid-19 masih dalam tahapan pengembangan," kata Wiku dalam konferensi pers virtual pada Selasa (1/6/2021). 

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca CTMAV 547 Bisa Kembali Digunakan, Kemenkes: Masyarakat Tidak Perlu Takut

“Upaya terbaik dalam menghindari penularan Covid-19 adalah melakukan pencegahan melalui disiplin protokol kesehatan dan melakukan kegiatan-kegiatan vaksinasi apabila dimungkinkan," ujar Wiku.

Bila protokol tidak dijalankan ketat dan imun tubuh tidak cukup kuat, vaksin Covid-19 setidaknya dapat mengurangi gejala sakit yang berat saat tertular virus Corona.

Hal ini terjadi pada Bupati Tegal Umi Azizah yang menjalani perawatan di RSUD dr Soeselo Slawi karena terjangkit Covid-19.

Umi telah menerima suntik vaksin dalam dua dosis.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal dr. Hendadi Setiadji membenarkan kabar ini.

Menurut Hendadi, orang yang telah menerima suntik vaksin Covid-19 tetap dapat tertular virus Corona.

“Vaksinasi adalah upaya untuk meningkatkan ketahanan tubuh dari infeksi virus Covid-19, termasuk mencegah dampaknya menjadi lebih berat jika terinfeksi. Namun bukan berarti pula akan terlindungi total,” terang Hendadi, Selasa, dikutip dari Kompas.com.

Hendadi membeberkan, Bupati Umi terjangkit Covid-19 dengan gejala ringan.

Sementara, indera penciuman dan pengecap rasanya masih normal.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x