JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemilihan presiden 2024 masih kurang 3 tahun lagi.
Namun sejumlah elite parpol sudah mulai menjajaki dan konsolidasi dengan parpol lain untuk membuka kemungkinan berkoalisi.
Partai Gerindra sendiri mengisyaratkan untuk kembali mengusung Prabowo subianto menjadi calon presiden 2024 bersama PDIP.
Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani menjelaskan kerja sama Gerindra dan PDIP sangat mungkin karena hubungan baik antara Megawati dengan Prabowo.
PDIP sendiri mengaku terbuka untuk berkoalisi dengan parpol lain termasuk Gerindra dan yang lainnya terutama yang memiliki kesamaan ideologi.
Namun berbeda dengan Gerindra, Hasto menyebut PDIP sulit berkoalisi dengan PKS dan partai Demokrat di 2024 karena perbedaan ideologi dan DNA politik, baik dengan PKS maupun dengan Demokrat.
Jika dilihat dari pilkada serentak 2020 lalu, PDIP Perjungan paling banyak berkoalisi dengan Golkar 46 daerah, PKB 37 daerah, PAN 34 daerah, Gerindra 33 daerah, Demokrat 32 daerah, PPP 19 daerah, dan paling sedikit PDIP dengan PKS 13 daerah.
Politik bersifat dinamis, masih cukup waktu hingga 2024 untuk bisa berubah.
Mungkinkah PDIP akan tetap ogah berkaolisi dengan PKS dan Demokrat? Atau justru sebaliknya?
Simak pembahasannya bersama Ketua DPP PDIP, Nusyirwan Soejono, Ketua Badan Pembinaan Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan DPP Demokrat, Herman Khaeron, dan Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.