YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Beredar pesan berantai melalui WhatsApp muncul klaster di Sleman yang berasal dari nonton bareng Ikatan Cinta. Setelah ditelusuri, pesan berantai itu adalah hoaks karena klaster yang dimaksud di Caturtunggal Sleman itu adalah klaster takziah.
Carik Caturtunggal, Aminudin Aziz, mengungkapkan penularan Covid-19 di wilayahnya berasal dari warga yang mengikuti takziah. Satu warga itu menularkan ke tetangganya, akan tetapi sudah ditangani oleh tim dari padukuhan.
“Warga melakukan isolasi mandiri sebelum menyebar,” ujarnya, Kamis (27/5/2021).
Baca Juga: Klaster Takziah, 25 Warga Semarang Positif Covid-19
Di Caturtunggal Sleman terdapat 22 orang yang terpapar Covid-19. Klaster itu muncil ketika ada satu keluarga yang melakukan takziah ke Wonogiri. Beberapa hari setelah mereka kembali dari Wonogiri, muncul keluhan dan setelah dites positif Covid-19.
Keluarga itu telanjur berinteraksi dengan tetangga kanan dan kiri sebelum melakukan isolasi mandiri. Akhirnya empat rumah melakukan isolasi mandiri dan semua sudah sembuh serta tidak ada yang meninggal.
Kasi Sosial Kalurahan Caturtunggal, Kamitua, tidak menampik banyak beredar kabar simpang siur perihal klaster di wilayahnya. Misal, ada informasi bahwa ada sebanyak 44 warga yang terpapar Covid-19 dan ada tiga orang yang meninggal di satu RT.
Baca Juga: Puluhan Warga Positif Covid-19 Klaster Takziah
“Itu tidak benar, kejadian itu di luar klaster takziah dan berada di tiga RT yang berbeda dan berjauhan,” ucapnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.