JAKARTA, KOMPAS.TV - Yohanes Sebastian Anugerah, seorang guru piano, bercerita banyak lewat buku berjudul Kepincut Ratu Sari yang baru saja diluncurkannya. Sebagai pengajar alat musik piano yang fokus pada anak-anak, Anugerah selalu menganggap anak didiknya sebagai subyek.
Artinya, cara yang paling efektif dalam mengajar musik adalah menyadarkan diri secara penuh untuk mendengarkan murid. Terlebih, musik menjadi media paling mudah untuk berkomunikasi.
“Murid bercerita banyak saat bermain musik,” ujarnya, Kamis (27/5/2021).
Alumni Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Magister Manajemen PPM Manajemen Jakarta ini menilai kerap kali pengajar beranggapan murid yang harus menyesuaikan diri dengan kurikulum. Akibatnya, kebutuhan murid yang berbeda-beda tidak sepenuhnya bisa terakomodasi.
Guru piano di Sekolah Musik Kita Anak Negeri Depok ini menegaskan murid yang disamaratakan bisa menihilkan keistimewaan masing-masing. Murid pun bisa merasa tidak dipahami oleh lingkungannya.
Baca Juga: Mengenal 7 Jenis Alat Musik Melodis, Apa Saja?
“Buat apa kita punya kurikulum hebat tapi tidak pernah mendengarkan murid hingga mereka jadi pribadi dingin dan tidak bisa mendengarkan hati nurani,” ucap Anugerah.
Metode pengajaran komunikasi mendalam sangat penting dilakukan terutama dengan murid usia dini. Ia beranggapan salah kaprah kalau sekolah musik menaruh pengajar yang dianggap biasa-biasa saja untuk mendidik anak usia dini. Sebab dibutuhkan guru yang tidak hanya pintar bermusik melainkan juga menguasai pedagogi.
Melalui buku Kepincut Ratu Sari, Anugerah membagikan ide dan pengalamannya selama menjadi guru piano. Kepincut Ratu Sari merupakan akronim dari kelas piano dalam cuplikan tulisan seratus hari. Buku yang diterbitkan oleh Bakul Buku Indonesia (bakbuk.id) ini berisi seratus tulisan pendek yang sebelumnya ditulis Anugerah di blog pribadi selama seratus hari berturut-turut.
Dalam proses menulis, Anugerah merasa sangat beruntung bisa kerap berdiskusi dengan Widya Kristianti, istrinya, seorang guru sekolah dasar yang sangat berdedikasi pada perkembangan anak didik.
Salah satu orang tua murid, Habibah, merekomendasikan buku Kepincut Rau Sari untuk orang tua yang ingin melihat perspektif seorang pengajar musik dalam menghadapi kesehariannya dan dirangkum dalam catatan harian yang unik dan menarik.
Ia mendapat inspirasi tentang pentingnya mempersiapkan diri menghadapi anak-anak dalam proses belajar.
Baca Juga: Menikmati Musikalitas Wunderkind, Band Rock Tanah Air yang Digawangi Anak-Anak SD
“Sebagaimana penulis berusaha memikirkan ide-ide baru dalam menghadapi berbagai macam tipe murid,” tuturnya.
Dalam kata pengantarnya, pianis dan komponis Indonesia Ananda Sukarlan mengatakan buku Kepincut Ratu Sari ditulis oleh seorang pengajar yang peduli pada perkembangan dan kesejahteraan murid.
Pemerhati musik sastra Indonesia yang juga peduli terhadap pemusik berkebutuhan khusus ini menilai buku yang ditulis Anugerah menjadi bentuk kepedulian terhadap pendidikan dan musik klasik yang ditulis dengan gaya santai penuh intelektualitas.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.