KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV – Malaysia kini tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19.
Berdasarkan catatan selama 24 jam terakhir pada Rabu (26/5/2021), terdapat 7.478 kasus penularan baru.
Jumlah ini menjadikan total jumlah kasus Covid-19 di negeri jiran itu menjadi 533.367 kasus, meningkat lima kali lipat sejak awal tahun.
Angka kematian telah melonjak menjadi lebih dari 2.300 dan angka kematian terbaru sepanjang Rabu (26/5/2021) belum dilaporkan.
Selangor, yang mengelilingi Kuala Lumpur, masih menjadi negara bagian dengan jumlah kasus tertinggi sebanyak 2.642 kasus.
Johor mengikuti dengan 664 kasus, dan Kuala Lumpur menyusul dengan 604 kasus.
Baca Juga: Duta Besar RI untuk Malaysia Angkat Bicara Soal Rekor Kasus Covid-19 di Malaysia dan Nasib TKI
Melansir Associated Press, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah memperingatkan, Malaysia harus “bersiap menyambut yang terburuk”.
Sebab, katanya, sistem perawatan kesehatan berada di bawah tekanan luar biasa. "Berada di garis depan kewalahan dan kelelahan," katanya.
Beredarnya sebuah video di media sosial tentang perjuangan sejumlah tenaga kesehatan yang gagal menyelamatkan seorang pasien Covid-19 yang sekarat pada Sabtu lalu (22/5/2021), turut mencerminkan kegagalan dan salah langkah pemerintah Malaysia dalam menangani lonjakan kasus Covid-19.
Baca Juga: Nakes Ini Telah Berjuang Sepenuh Tenaga Demi Selamatkan Pasien Covid-19 yang Sekarat, tapi...
Pasien tersebut, seperti dikutip dari Reuters, adalah Abdul Malik Daim (43), yang meninggal di samping tempat tidur susunnya di fasilitas karantina pada Sabtu lalu (22/5/2021).
Abdul Malik telah tinggal selama 3 hari di fasilitas itu setelah dinyatakan positif Coid-19.
Meski terus-terusan batuk, namun pada pemeriksaan awal, Abdul Malik didiagnosis sebagai penderita obesitas dengan tekanan darah tinggi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.