JAKARTA, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) berencana membuka kembali konsulatnya di Yerussalem, Palestina.
"Amerika Serikat akan bergerak maju dengan proses pembukaan kembali konsulat kami di Yerusalem," kata Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dilansir dari AFP, Rabu (26/5/2021).
Berdasarkan keterangan Blinken, selain membuka kembali konsulat Yerusalem, AS juga menjanjikan bantuan bagi Gaza.
Pembukaan kembali konsulat AS merupakan bentuk dukungan serta untuk memulihkan hubungan diplomatik AS dan Palestina yang sebelumnya sempat merenggang pada pemerintahan Presiden Donald Trump. Keberadaan konsulat ini juga berfungsi sebagai pengakuan de facto bagi Palestina.
"Itu cara penting bagi negara kami untuk terlibat dan memberikan dukungan kepada rakyat Palestina," kata Blinken.
Pada 2017, Donald Trump sempat mengakui Yerussalem sebagai Ibu Kota Israel. Setahun kemudian, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat memindahkan Kedutaan Besar dari Tel Aviv ke Yerussalem. Sebelumnya, Amerika Serikat menempatkan Kedutaan Besar di Tel Aviv dan Konsulat di Yerussalem.
Baca Juga: Kader Muhammadiyah Long March Dukung Palestina
Meskipun begitu, Blinken belum menjelaskan lebih lanjut kapan konsulat AS akan kembali dibuka di Yerusalem.
Blinken dengan misinya memperkuat gencatan senjata Israel dan Hamas berkata bahwa situasi di Gaza menyedihkan.
Karena itu, AS akan menyiapkan dana ekstra 75 juta dollar AS (Rp 1 triliun) untuk pembangunan dan bantuan ekonomi bagi Palestina. Washington juga akan menyediakan 5,5 juta dollar AS (Rp 78,8 miliar) sebagai bantuan kedaruratan di Gaza.
Selain itu, AS mengucurkan dana sebesar 32 juta dollar AS (Rp 458,5 miliar) kepada badan PBB yang berurusan dengan Palestina (UNRWA).
Bantuan tersebut disiapkan setelah militer Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata, Jumat (21/5/2021). Kedua pihak saling serang sejak 10 Mei 2021, lebih dari 250 orang tewas dengan mayoritas korban berasal dari Gaza.
Blinken berujar bahwa AS akan bekerja sama dengan dunia untuk membangun kembali Gaza, dengan catatan pembangunan tidak boleh menjadi alat yang menguntungkan Hamas.
Baca Juga: MUI Serahkan Donasi Rp22,3 Miliar dari Rakyat Indonesia untuk Palestina
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.