WASHINGTON, KOMPAS.TV – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengecam upaya "pembajakan" pesawat Ryanair yang dilakukan Belarusia demi menangkap aktivis sekaligus jurnalis pro-oposisi, Roman Protasevich.
"Insiden memalukan ini dan video Protasevich saat ditahan merupakan pelanggaran memalukan untuk perbedaan pandangan politik dan kebebasan pers," ujar Biden seperti dikutip AFP, Senin (24/5).
Biden merujuk pada salah satu video yang ditayangkan stasiun televisi Belarusia.
Dalam video itu, Protasevich mengaku bersalah atas tuduhan memicu kerusuhan massal.
Biden mendukung Uni Eropa yang dikabarkan bakal menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Belarusia.
"Saya mendukung kabar bahwa Uni Eropa berencana menjatuhkan sanksi ekonomi dan upaya lainnya. Saya juga sudah meminta tim saya untuk mencari opsi yang layak untuk menuntut pertanggungjawaban dari mereka yang bertanggung jawab," ujar Biden.
Baca Juga: Demi Tangkap Jurnalis Oposisi, Belarusia Alihkan Penerbangan Yunani-Lithuania ke Minsk
Senada dengan Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga mengecam aksi penangkapan Protasevich.
Melansir Associated Press pada Selasa (25/5/2021), menurut Johnson, rekaman penangkapan Protasevich merupakan “tontonan yang sangat menyedihkan”.
Lewat akun resmi pemerintahan, Johnson menyerukan pembebasan segera Protasevich. Johnson juga memperingatkan bahwa "tindakan Belarusia akan memiliki konsekuensi".
Sehari sebelumnya, pada Minggu (23/5/2021), pemerintah Belarusia dilaporkan memaksa pesawat milik maskapai Inggris, Ryanair, untuk mendarat di Minsk agar mereka bisa menangkap Protasevich.
Insiden ini terjadi saat pesawat dengan kode penerbangan 4978 itu sedang dalam perjalanan dari Athena, Yunani, menuju Lithuania.
Menurut saksi di pesawat, pilot tiba-tiba menyatakan bahwa pesawat itu harus mendarat darurat di Minsk karena ada kendala teknis.
Baca Juga: Belarusia Didiskualifikasi dari Eurovision, Liriknya Dianggap Dukung Kebrutalan Rezim Lukashenko
Saat mendengar pengumuman itu, Protasevich langsung berdiri dari kursi dan mengambil tas berisi perangkat elektronik, seperti komputer jinjing hingga ponsel.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.