GAZA, KOMPAS.TV – Sehari setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas diberlakukan, para nelayan di Gaza kembali melaut. Namun, mereka mengeluhkan wilayah penangkapan ikan yang kian dibatasi oleh Israel.
Sejak akhir bulan lalu, nelayan Gaza gigit jari. Pasalnya, akses menuju pantai untuk melaut ditutup oleh Israel setelah Israel mengklaim wilayahnya dihajar rentetan roket yang ditembakkan dari Gaza.
Melansir Associated Press, pada Sabtu (22/5/2021), puluhan nelayan Gaza berkumpul di pelabuhan untuk memperbaiki jaring dan mengoperasikan kapal penangkap ikan kecil milik mereka.
Baca Juga: Kondisi Jalur Gaza Pasca Serangan Israel, Gedung Bertingkat Rata dengan Tanah!
Namun, para nelayan Gaza mengeluhkan pembatasan wilayah menangkap ikan oleh tentara Israel.
Salah Abu Riyaleh, salah seorang nelayan, mengatakan, kapal Israel menembaki kapalnya pada jarak sekitar 5,6 kilometer dari lepas pantai Gaza.
“Kami tak bisa pergi melaut ke tempat yang jauh dan dalam,” katanya.
“Kami takut. Sangat takut. Tak ada gencatan senjata. Mereka menembaki kami para nelayan.” cerita dia.
Baca Juga: Israel-Palestina Gencatan Senjata, Warga Gaza Turun ke Jalan Rayakan Kemenangan
Israel biasanya membatasi atau menangguhkan zona penangkapan ikan bagi nelayan Gaza di Laut Mediterania setelah mendapat serangan dari milisi Gaza atau aksi kekerasan lainnya.
Belakangan, pembatasan zona itu ditetapkan pada jarak 27, 8 kilometer. Namun, kenyataan berbicara lain.
Darwish al-Assi, seorang nelayan Gaza lainnya, mengatakan bahwa pembatasan area menangkap ikan kini dikurangi hingga hanya sekitar 5,6 kilometer dari lepas pantai Gaza. Ini, katanya, merupakan ancaman bagi mata pencahariannya.
Baca Juga: Sekjen PBB: Jika Ada Neraka di Bumi, Itu Adalah Kehidupan Anak-Anak di Gaza
“Sebelum perang, pembatasan jaraknya sekitar 27 kilometer. Sekarang, kami terkejut karena meski sudah dinyatakan gencatan senjata, mereka hanya mengijinkan kami pergi menangkap ikan paling jauh sekitar 5,6 kilometer saja,” keluhnya.
“Apa yang bisa kami lakukan dengan pembatasan ini?! Kami tak bisa apa-apa. Kami bisa makan jika pergi melaut ke tempat yang dalam selama berhari-hari. Kalau tidak, ya kami tidak bisa makan…”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.