Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Pandemi Bikin APBN Defisit 6,1 Persen, Terbesar dalam 20 Tahun Terakhir

Kompas.tv - 21 Mei 2021, 05:00 WIB
pandemi-bikin-apbn-defisit-6-1-persen-terbesar-dalam-20-tahun-terakhir
Ilustrasi Ruang Isolasi bagi pasien Covid-19. (Sumber: Istimewa)
Penulis : Dina Karina | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pandemi Covid-19 telah membuat perekonomian Indonesia tahun lalu babak belur. Menteri Keuangan Sri Mulyani bahkan menyebut, defisit APBN di 2020 adalah yang terbesar dalam 20 tahun terakhir.

Hal itu terjadi, lantaran penerimaan negara yang jauh lebih kecil dibanding kebutuhan belanja negara. Apalagi banyak belanja tak terduga yang harus dikeluarkan pemerintah akibat pandemi. Mulai dari bantuan sosial, belanja alat kesehatan, hingga mengimpor vaksin.

"Defisit APBN tahun 2020 mencapai 6,1 persen dari PDB. Ini adalah tingkat defisit yang belum pernah terjadi dalam 20 tahun terakhir," kata Sri Mulyani dalam Sidang Paripurna DPR, Kamis (20/05/2021).

Baca Juga: Akibat Pandemi, Menkeu Sebut Kerugian Negara Capai Rp1.356 Triliun

"Defisit ini meningkat dibanding rancangan awal APBN 2020 sebelum Covid-19 yang tadinya hanya 1,76 persen dari PDB," imbuhnya.

Tahun lalu, belanja negara meningkat 12,3 persen menjadi Rp2.593,5 triliun. Sedangkan penerimaan negara turun 16 persen. Pandemi juga membuat Indonesia kehilangan potensi penerimaan negara sebesar Rp1.356 triliun.

Menurut Sri Mulyani, besarnya defisit menunjukkan APBN sudah bekerja keras untuk menahan dampak pandemi terhadap perekonomian negara. Tanpa APBN, dampak terhadap pemburukan ekonomi akibat pandemi akan jauh lebih besar.

Baca Juga: Pidato di Sidang Paripurna, Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi 5,2 - 5,8 Persen di 2022

Namun, bukan hanya Indonesia yang keuangannya defisit. Negara-negara lain juga mengalami hal serupa.

"Amerika Serikat misalnya, pertumbuhan ekonominya -3,5 persen dan defisit anggarannya mencapai 15,8 persen dari PDB, " ujar Sri Mulyani.

Negara lain pun tak kalah besarnya. Perekonomian Jepang -4,8 persen dengan defisit fiskal 12,6 persen, ekonomi Inggris -9,9 persen dengan defisit 13,4 persen.

Kemudian negara-negara ASEAN seperti Malaysia -5,6 persen dengan defisit 5,1 persen dari PDB, Filipina -9,5 persen dengan defisit 5,5 persen dari PDB, dan ekonomi Singapura -5,4 persen dengan defisit APBN 8,9 persen.

Baca Juga: Baru Mulai Pulih, Ekonomi RI Dihadapkan pada Ancaman Lagi




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x